HomeBlogPoligamiSuami Merdeka Dan Istri Tawanan Suami

Suami Merdeka Dan Istri Tawanan Suami

Suami Merdeka Dan Istri Tawanan Suami

Ditulis Oleh: Coach Hafidin | 0812-8927-8201

Suatu waktu, Coach Hafidin menerima Chat Whatsapp dari seorang Wanita dan terjadilah dialog seperti dibawah ini :

Wanita :
Assalamualaikum tadz

Maaf tadz mau tanya ,,
Karena sebagai R2 yg menikah diam² tanpa izin & sepengetahuan dari R1 ,,

Nanti diakhirat kelak diminta pertanggung jawaban nya ya tadz sebab berbuat dzalim? Karena telah dzalim ke R1 sebab menikah diam²? Dan merebut suami orang?

Coach Hafidin :
Wa’alikum Salam warohmatulohi wabarakatuh
Kata Siapa?

Wanita :
Banyak statement seperti itu dari wanita² yg posisi ny jadi R1.

Coach Hafidin :
Salah Total

Wanita :
Iya tadz , jadi banyak terjadi R1 semaunya melakukan & memperlakukan R2 bagaimnapun, karena merasa sudah dizalimi R2

Termasuk untuk dipermalukan ke halayak ramai

Coach Hafidin :
Istri tidak pernah memiliki suami. Sebab, dalam pernikahan suami pemilik Istri, tidak sebaliknya.

Suami itu Tuan dan Pemilik Istri. istri itu Tawanan, Budak dan pembantu Suami. Suami punya kuasa atas istri dan istri tidak punya kuasa atas suami.

Suami bebas menikahi wanita manapun, tanpa izin atau restu istri mana pun, yang penting tidak melanggar batas, lebih dari 4 saja.

Demikian dialog yang relevan untuk dicantumkan dalam tulisan ini. Yang lainnya, wanita tesebut meminta Coach Hafidin untuk memberi nasehat terbaik dan alhamdulillah nasehat yang dibutuhkan diberikan.
(Catatan : Coach Hafidin, 0812-8927-8201, menerima konsultasi Problem Solving Keluarga Poligami).


Baca Juga : Kelas Suami Merdeka


Kita teruskan.
Lalu, apa dalil yang menunjukkan bahwa Istri adalah tawanan suami?

Silahkan anda melihat sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

فَإِنَّمَا هُنَّ عَوَانٌ عِنْدَكُمْ

“Sesungguhnya mereka itu (wanita) hanyalah tawanan di sisi kalian (suami).”
(HR. Tirmidzi no. 1163, hadits hasan)

Berdasarkan hadits ini, Syaikh al-Mubarakfuri menjelaskan :

(( فإنهن عوان عندكم )) جمع عانية وهي الأسيرة ، لكنها ليست أسيرة خائفة كغيرها من الأسراء بل هي أسيرة آمنة

“Karena sesungguhnya istri-istri kalian adalah ‘awanun atau ‘tawanan-tawanan’ kalian”. Kata “‘awanun” adalah jama’nya “‘aniyah” yang berarti tawanan, akan tetapi ia bukan tawanan yang sedang ketakutan sebagaimana para tawanan yang lain, tetapi ia adalah TAWANAN YANG AMAN.
(Mir’ah al-Mafatih Syarh Misykah, 9/24).

Pembaca yang budiman!

Demikianlah keadaan Asli posisi atau kedudukan suami istri.

Untuk meyakinkananda, Coach Hafidin menambahkan perkataan Syaikh Assa’di dalam Tafsirnya, Taisru Kalimurrohman Fii Kalamil manan, saat beliau menjelaskan ayat :

{ ٱلرِّجَالُ قَوَّ ٰ⁠مُونَ عَلَى ٱلنِّسَاۤءِ بِمَا فَضَّلَ ٱللَّهُ بَعۡضَهُمۡ عَلَىٰ بَعۡضࣲ وَبِمَاۤ أَنفَقُوا۟ مِنۡ أَمۡوَ ٰ⁠لِهِمۡۚ فَٱلصَّـٰلِحَـٰتُ قَـٰنِتَـٰتٌ حَـٰفِظَـٰتࣱ لِّلۡغَیۡبِ بِمَا حَفِظَ ٱللَّهُۚ }
[Surat An-Nisa’: 34]

Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya.

Beliau berkata :

فعلم من هذا كله أن الرجل كالوالي والسيد لامرأته، وهي عنده عانية أسيرة خادمة

Diketahui dari ini semua bahwa Suami adalah Wali dan Sayyid bagi istrinya. Istri disisi suami adakah budak, tawanan dan pembantu.

Namun demikian ingatlah wahai para suami, jangan pernah menjadikan hadits, Syarah dan penjelasan ayat tersebut, sebagai golok untuk menggorok istri, atau sebagai cambuk untuk memecut istri, atau sebagai dalil untuk memaksa istri dan sebagai alasan untuk mendzalimi istri.

Terbaik, jadikan semuanya untuk memacu diri suami untuk memantaskan diri dan menambah semangat meningkatkan kapasitas diri. Sehingga, menjadi suami layak ditaati, layak dihormati, layak dimuliakan dan layak dicintai.

Anda ingin menjadi suami Qowwam yang merdeka, yang dicintai Istri, dihormati Istri, dimuliakan Istri dan dipatuhi Istri?

Segera kenali Pakar Ilmu Rumah Tangga dan Mentor Expert Harmony Family, Coach Hafidin, melalui 0812-8927-8201

Barokallah fiikum
Coach Hafidin – Mentor Poligami Expert.


Baca Juga : Suami yang Salah, Bukan Istri: Peran Penting Suami dalam Poligami Islami