Ditulis Oleh: Coach Hafidin | 0812-8927-8201
Seiring gencarnya dakwah oleh para ulama, baik di dunia Internasional atau di kancah Nasional, maka bermunculan suami-suami hijrah yang ingin berislam secara kaffah dan memiliki hasrat besar untuk hanya menyalurkan libido seksualnya, sebagai kebutuhan dasarnya, secara halal. Sehingga, peminat menambah Istri atau poligami terus meningkat, dari waktu ke waktu.
Namun masalah muncul, yaitu kesadaran istri taslim kepada syari’at poligami sangat rendah, bahkan trend yang terjadi adalah istri menentang keras, mencari alasan penolakan dan berusaha mengganggu istri baru suami.
Selain Masalah rendahnya sikap taslim Istri kepada syari’at Poligami, juga beredar pemahaman yang salah tentang setatus istri di hadapan suami.
10 Pemahaman Istri disisi suaminya, yang membahayakan istri :
- Istri menganggap Suami adalah miliknya dan dalam kuasanya.
- Istri berprasangka bahwa harta suami adalah hartanya.
- Istri berfikiran boleh serba ingin tahu keadaan suaminya dan mengontrolnya.
- Istri mengira bahwa kesucian dan kesetiaan pernikahan ada pada satu-satunya Istri.
- Istri mendudukkan dirinya lebih penting dari ibu suaminya.
- Istri memahami bahwa suami wajib izin kepada dirinya saat suami menikah lagi.
- Istri meyakini bahwa wanita yang menjadi istri baru suaminya adalah pelakor dan pasti dihisab karena merebut suami orang.
- Istri menyamakan dirinya setara dengan suami.
- Istri menghalalkan dirinya untuk menentang suaminya menambah istri.
- Istri memilih cerai dan mendapat harta gonogini, dari pada dimadu.
Lalu, apakah Istri bisa bahagia dengan dimadu?
Jawabannya sangat bisa.
Istri pasti bahagia dimadu oleh suaminya, saat istri mendudukkan dirinya di 11 keadaan dibawah ini :
- Keadaan Dadanya lapang menerima Islam apa adanya.
- Keadaan Hatinya Suci mengimani seluruh Isi Al-Qur’an, pasti baik, pasti maslahat dan pasti jadi sumber kebahagiaan.
- Keadaan jiwanya taslim atau menyerahkan jiwanya secara total untuk siap menerima konsekwensi sebagai hamba Allah dan sebagai seorang Muslimah.
- Keadaan niat Punya suami untuk ibadah dan mengunduh pahala dari Allah.
- Keadaan dirinya seutuhnya untuk berbakti kepada suami sebagai bentuk pengganti bakti birrul Walidain.
- Keadaan visinya mengikuti visi suami.
- Keadaan misi hidupnya menjalankan ibadah hanya kepada Allah bersama suami.
- Keadaan program hidupnya menguatkan ibadah suami kepada Allah dalam menerapkan beban syari’at dari Allah Ta’ala.
- Keadaan keyakinannya totalitas bergantung dan berharap hanya kepada Allah saja.
- Keadaan perasaannya dikondisikan untuk suka, rela dan suka cita menerima takdir akhir.
- Keadaan fikirannya berada pada kinerja untuk fokus berbuat baik dan berkarya lebih baik sepanjang usia.
Wahai wanita!
Wahai Istri Pertama!
Wahai Istri kedua, ketiga atau keempat!
Wahai wanita single, perawan atau janda!
Bersyukurlah kepada Allah, sebab telah hadir saat ini Guru Ilmu Bahagia ditengah-tengah Anda, yaitu Coach Hafidin, 0812-8927-8201.
Belajarlah!
Barokallah fiikum
Coach Hafidin – Mentor Poligami Expert.
Baca Juga : Ayah Qowwamah Ibunda Sholihah; Katakter Suami Seperti Nabi