
Ditulis Oleh: Coach Hafidin | 0812-8927-8201
Tulisan ini, merupakan sebuah catatan dari aktivitas KBO atau Kajian Bulanan Orang tua di Kuttab Al-Fatih Sukabumi, Sabtu, 7 September 2024.
Pendahuluan
Poin Pertama :
Rumah Tangga Cerminan Karakter Laki-laki Sesungguhnya.
Nabi Muhammad SAW adalah orang yang paling berhasil dan paling baik bagi keluarganya sesuai dengan sabdanya :
خيركم خيركم لأهله وأنا خيركم لأهلي
Aisyah RA berkata, “Rasulullah SAW bersabda,
“Sebaik-baik kalian adalah (suami) yang paling baik terhadap keluarganya dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku.
(HR. Tirmizi)
Orang besar adalah ia yang paling bisa sabar dengan kesalahan kaum yang lemah.
Kepribadian suami mudah diketahui di rumah. Apakah ia seorang pribadi yang lembut atau berperangai kasar? Apakah ia dermawan atau pelit? Apakah ia tenang atau orang yang mudah kalut? Apakah ahli ibadah atau tidak? Dan lain sebagainya.
Istri cerminan suaminya, bisa dilihat dari kisah Salman dan abu Darda.
Poin Kedua :
Tetangga dan Teman Menjadi Barometer
خَيْرُ ْلاَصْحَابِ عِنْدَ اللهِ خَيْرُهُمْ لِصَاحِبِه ، وَخَيْرُ الْجِيْرَانِ عِنْدَاللهِ خَيْرُهُمْ لِجَارِه .
“Sebaik-baik sahabat di sisi Allah adalah yang terbaik di antara mereka terhadap sahabatnya. Dan sebaik-baik tetangga di sisi Allah adalah yang terbaik di antara mereka terhadap tetangganya.”
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi (1/353), Ad-Darimi (2/215), Al-Hakim (4/164), Ahmad (2/168) dan Ibnu Busyran dalam Al-Amali (143/1) dari Haiwah dan Ibnu Luhai’ahah.
Kewajiban Dan Keharusan Suami Di Rumah Tangga
Pertama :
Suami wajib mengedepankan sikap walas asih, cinta dan kelembutan saat bermuamalah dengan Istri dan anak-anaknya.
{ وَعَاشِرُوهُنَّ بِٱلۡمَعۡرُوفِۚ فَإِن كَرِهۡتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰۤ أَن تَكۡرَهُوا۟ شَیۡـࣰٔا وَیَجۡعَلَ ٱللَّهُ فِیهِ خَیۡرࣰا كَثِیرࣰا }
[Surat An-Nisa’: 19]
Dan bergaullah dengan mereka menurut cara yang patut. Jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya.
Firman Allah Swt.:
{وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ}
Dan bergaullah dengan mereka secara patut. (An-Nisa: 19)
Bertutur sapa dengan baiklah kalian kepada mereka, dan berlakulah dengan baik dalam semua perbuatan dan penampilan kalian terhadap mereka dalam batas yang sesuai dengan kemampuan kalian. Sebagaimana kalian pun menyukai hal tersebut dari mereka, maka lakukan olehmu hal yang semisal terhadap mereka. Seperti pengertian yang terdapat di dalam firman-Nya:
وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ
Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang makruf (Al-Baqarah: 228)
Rasulullah Saw. pernah bersabda:
«خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ، وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي»
Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik perlakuan kalian kepada istrinya, sedangkan aku adalah orang yang paling baik kepada istriku di antara kalian.
Tersebutlah bahwa termasuk akhlak Nabi Saw. dalam mempergauli istri ialah beliau orang yang sangat baik dalam bergaul, selalu gembira, sering bermain dengan istrinya. dan bersikap lemah lembut kepada mereka, memberi mereka kelapangan dalam nafkah serta gemar bersenda gurau. Hingga pernah beliau berlomba lari dengan Siti Aisyah Ummul Mukminin r.a. sambil bercengkerama dan berkasih mesra dengannya.
Siti Aisyah r.a. mengatakan adakalanya Rasulullah menang atas diriku dan adakalanya aku yang menang. demikian itu terjadi sebelum aku bertubuh gemuk. Setelah aku bertubuh gemuk dan mendahuluinya. maka beliau menyusulku seraya mengatakan : ‘Kali ini sebagai balasan dari kekalahan yang tadi’
Rasulullah Saw. selalu mengumpulkan semua istrinya setiap malam di dalam satu rumah yang merupakan malam giliran beliau. lalu adakalanya beliau makan malam bersama-sama mereka. Setelah itu masing-masing istri kembali ke tempatnya sendiri-sendiri (kecuali yang digilir oleh beliau Saw.).
Nabi Saw. tidur dengan salah seorang istrinya dalam satu kemah, dan beliau terlebih dahulu meletakkan kain selendangnya, lalu tidur dengan memakai kain sarung.
Nabi Saw. bila telah melakukan salat Isya dan masuk ke dalam rumahnya, terlebih dahulu begadang sebentar bersama keluarganya sebelum tidur; hal itu beliau lakukan untuk mengakrabkan diri dengan mereka. Allah Swt. telah berfirman:
{لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ}
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi kalian ( Al-Ahzab 21)
Mengenai hukum-hukum mempergauli wanita dan hal-hal yang berkaitan dengannya, pembahasannya secara rinci dapat dijumpai dalam kitab-kitab yang membahas masalah-masalah hukum (kitab-kitab fiqih).
Kedua :
Memiliki kesabaran yang tidak ada batas. Suami tangguh adalah ia yang tidak mudah terpancing emosi saat menghadapi hal-hal yang kurang tepat pada istri dan anak-anaknya, demi terjaganya cinta kepada mereka.
Ketiga :
Suami hendaklah mencandai istrinya. Canda tawa harus ada dalam rumah tangga.
Imam malik : wajib bagi seorang suami berusaha untuk menjadikan dirinya dicintai oleh istri-istrinya.
Sebaiknya Suami membaca 10 nasehat imam Ahmad kepada putranya.
Untuk ini, silahkan Ceck dalam situs ini :
https://ahmadbinhanbal.com/nasehat-pernikahan-imam-ahmad-bin-hanbal-kepada-putranya/
Barokallah fiikum
Coach Hafidin – Mentor Poligami Expert.
Baca Juga : Ayah yang Bijak: Membangun Fondasi Keluarga Bahagia