
Ditulis Oleh: KH. Hafidin, S.Ag | 0812-8927-8201
Ketua Syarikat Islam Banten.
Ditujukan Kepada seluruh masyarakat Banten dan Kaum Syarikat Islam Provinsi Banten serta Terkhusus kepada Bapak Andra Soni dan Dimyati Natakusuma, selaku Gubernur Terpilih di Pemilu 2024.
Tagline Imam Taqwa Provinsi Banten
Sungguh kita masyarakat Banten harus bahagia, bangga dan penuh semangat membangun Banten, bersama seluruh stakeholder Provinsi dan setiap unsur ke bawahnya, bahwa penggagas, pejuang dan pelaksana usaha mulia, berdirinya Provinsi Banten telah menetapkan seluruh proses pembangunan Provinsi Banten, dengan tagline Banten Iman Taqwa.
Tagline BANTEN IMAN TAQWA adalah harapan, keinginan, hasrat dan gairah yang mewakili seluruh Ummat Islam, anak bangsa dan masyarakat Banten, untuk mencapai Kedaulatan, Kemakmuran dan kejayaan, setelah Kemerdekaan.
Ikatan Spiritual dan emosional Tagline Iman Taqwa bagi Masyarakat Banten
Masyarakat Banten amat sangat yakin dengan keyakinan yang kokoh dan perasaan yang amat sangat mendalam, bahwa Iman Taqwa adalah jalan Kemakmuran.
Keyakinan dan perasaan ini mengikat, melekat dan menjadi ruh masyarakat Banten, karena Kata Iman Taqwa bersumber dari ajaran paling suci masyarakat Banten, yaitu Al-Qur’an al-Karim, Surat Al-A’raf ayat ke 96 :
{ وَلَوۡ أَنَّ أَهۡلَ ٱلۡقُرَىٰۤ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّقَوۡا۟ لَفَتَحۡنَا عَلَیۡهِم بَرَكَـٰتࣲ مِّنَ ٱلسَّمَاۤءِ وَٱلۡأَرۡضِ وَلَـٰكِن كَذَّبُوا۟ فَأَخَذۡنَـٰهُم بِمَا كَانُوا۟ یَكۡسِبُونَ }
[Surat Al-A’raf: 96]Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai apa yang telah mereka kerjakan.
Imam Ibnu Katsir menjelaskan ayat ini dengan amat sangat Gamblang ;
وَقَوْلُهُ تَعَالَى: ﴿وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا﴾ أَيْ: آمَنَتْ قُلُوبُهُمْ بِمَا جَاءَتْهُمْ بِهِ الرُّسُلُ، وَصَدَّقَتْ بِهِ وَاتَّبَعَتْهُ، وَاتَّقَوْا بِفِعْلِ الطَّاعَاتِ وَتَرْكِ الْمُحَرَّمَاتِ، ﴿لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ﴾ أَيْ: قَطْرَ السَّمَاءِ وَنَبَاتَ الْأَرْضِ.
Adapun firman Allah Swt,:
{وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا}
Jikalau penduduk kota-kota beriman dan bertakwa. (Al-A’raf: 96)
Yaitu hati mereka beriman kepada apa yang disampaikan oleh rasul-rasul, membenarkannya, mengikutinya, dan bertakwa dengan mengerjakan amal-amal ketaatan dan meninggalkan semua yang diharamkan.
{لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ}
pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi (Al-A’raf: 96)
Maksudnya hujan dari langit dan tetumbuhan dari bumi.
Dalam Tafsir Jalalin dikatakan :
﴿وَلَوۡ أَنَّ أَهۡلَ ٱلۡقُرَىٰۤ﴾ الْمُكَذِّبِينَ ﴿ءَامَنُوا۟﴾ بِاَللَّهِ وَرُسُلهمْ ﴿وَٱتَّقَوۡا۟﴾ الْكُفْر وَالْمَعَاصِي ﴿لَفَتَحۡنَا﴾ بِالتَّخْفِيفِ وَالتَّشْدِيد ﴿عَلَیۡهِم بَرَكَـٰتࣲ مِّنَ ٱلسَّمَاۤءِ﴾ بِالْمَطَرِ ﴿وَٱلۡأَرۡضِ﴾ بِالنَّبَاتِ
Jika orang yang mendustakan kerasulan Nabi Muhammad SAW itu, beriman dan orang kafir dan ahli maksiat itu bertaqwa, maka kami bukakan dari langit berupa hujan dan dari bumi berupa tanaman yang berbuah.
Iman taqwa dalam kontek kearifan budaya dan spirit pembangunan Kesultanan Banten
Maulana Hasanuddin raja pertama Banten adalah anak Sunan Gunung jati. Maulana Hasanuddin tentu amat sangat faham dengan pesan ayahnya yang memberi pedoman sebagai bingkai membangun kerajaannya, yaitu :
Ingsun Titip Tajug Lan fakir Miskin
Aku titipkan kepadamu, Masjid dan Fakir miskin.
Amanat ini adalah kata sandi paling populer dan amat sangat dekat dengan pembuktian dan pelaksanaan Iman Taqwa dalam Pembangunan Banten.
Masjid dan orang miskin adalah Implementasi Iman Taqwa, yaitu Makmurkan masjid untuk mengokohkan keimanan dan ramaikan pasar dengan ketakwaan, agar masyarakat Banten keluar dari kemiskinan.
Iman Taqwa dalam kontek Pembangunan Banten kekinian
Mosi integral Perdana Menteri Nasir adalah sejarah yang menyelamatkan Bangsa Indonesia dari perpecahan, disaat Republik Indonesia, pecah dan hanya dijaga oleh Tiga Kesultanan, yaitu Kesultanan Aceh, Kesultanan Banten dan Kesultanan Yogyakarta.
Perdana menteri Natsir dengan modal tiga Kesultanan tersebut dan realitas bangsa Indonesia adalah bangsa yang mayoritas beragama Islam, maka dengan dan atas nama Islam Perdana Menteri Natsir meminta kepada tokoh-tokoh bangsa saat itu untuk bersatu kembali ke pangkuan Republik Indonesia, dengan Istilah Baru Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Berdasarkan realitas itu, sukarno menghadiahi Kesultanan Aceh dan Kesultanan Yogyakarta, dengan menjadikan keduanya sebgai Daerah Istimewa. Lalu, menghadiahi Banten dengan Pabrik Baja Nasional di kawasan Industri nasional Cilegon.
Ini adalah Isyarat dari Sukarno bahwa Banten telah lama mengembangkan baja sebagai alat perlindungan dalam kependekaran, yang kita kenal dengan nama Debus Banten. Maka, di zaman modern ini di suasana merdeka ini, masyarakat Banten diangkat kemiskinannya dengan Pabrik Baja. Yaitu, dihulu sukarno sudah menyiapkan Pabrik Baja di Banten, maka dalam seluruh proses memakmurkan masyarakat banten harus menjadikan bahan baja, sebagai kegiatan industri kecil level individu, keluarga, usaha kecil, menengah dan dalam sekala besar.
Maka, siapapun gubernur Banten, harus membangun regulasi ketahanan ekonomi masyarakat Banten, dari industri alat rumah tangga, alat pertanian, alat transportasi dan bahkan alat perang TNI dari hasil tangan trampil masyarakat Banten mengolah Baja.
Fungsi Baja dalam Mengkokohkan Kedaulatan
Dan kemakmuran bangsa
Allah Ta’ala Berfirman :
{ لَقَدۡ أَرۡسَلۡنَا رُسُلَنَا بِٱلۡبَیِّنَـٰتِ وَأَنزَلۡنَا مَعَهُمُ ٱلۡكِتَـٰبَ وَٱلۡمِیزَانَ لِیَقُومَ ٱلنَّاسُ بِٱلۡقِسۡطِۖ وَأَنزَلۡنَا ٱلۡحَدِیدَ فِیهِ بَأۡسࣱ شَدِیدࣱ وَمَنَـٰفِعُ لِلنَّاسِ وَلِیَعۡلَمَ ٱللَّهُ مَن یَنصُرُهُۥ وَرُسُلَهُۥ بِٱلۡغَیۡبِۚ إِنَّ ٱللَّهَ قَوِیٌّ عَزِیزࣱ }
[Surat Al-Hadid: 25]Sungguh, Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan bukti-bukti yang nyata dan Kami turunkan bersama mereka Kitab dan neraca (keadilan) agar manusia dapat berlaku adil. Dan Kami menciptakan besi yang mempunyai kekuatan hebat dan banyak manfaat bagi manusia, dan agar Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya walaupun (Allah) tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat, Mahaperkasa.
Imam Ibnu Katsir menjelaskan :
قَالَ تَعَالَى: ﴿فِيهِ بَأْسٌ شَدِيدٌ﴾ يَعْنِي: السِّلَاحَ كَالسُّيُوفِ، وَالْحِرَابِ، وَالسِّنَانِ، وَالنِّصَالَ، وَالدُّرُوعِ، وَنَحْوِهَا. ﴿وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ﴾ أَيْ: فِي مَعَايِشِهِمْ كَالسِّكَّةِ وَالْفَأْسِ وَالْقَدُومِ، وَالْمِنْشَارِ، وَالْإِزْمِيلِ، وَالْمِجْرَفَةِ، وَالْآلَاتِ الَّتِي يُسْتَعَانُ بِهَا فِي الْحِرَاثَةِ وَالْحِيَاكَةِ وَالطَّبْخِ وَالْخَبْزِ وَمَا لَا قِوَامَ لِلنَّاسِ بِدُونِهِ، وَغَيْرِ ذَلِكَ.
Untuk itulah maka disebutkan oleh firman-Nya:
{فِيهِ بَأْسٌ شَدِيدٌ}
yang padanya terdapat kekuatan yang hebat. (Al-Hadid: 25)
Yakni dapat dijadikan senjata seperti pedang, tombak, anak panah, dan tameng serta senjata lainnya.
{وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ}
dan berbagai manfaat bagi manusia. (Al-Hadid: 25)
Yaitu dalam kehidupan mereka, karena besi itu dapat dijadikan sebagai sarana untuk pekerjaan mereka seperti cangkul, kapak, gergaji, pahat, alat untuk membajak tanah, dan peralatan lainnya yang digunakan untuk keperluan pertanian, pertukangan serta alat-alat lainnya yang diperlukan oleh manusia.
Penjelasan Imam Ibnu Katsir ini, tentu amat sangat relevan dengan proyeksi Kedaulatan Dan Kemakmuran Bangsa.
Bangsa Indonesia, setelah merdeka wajib berusaha untuk Berdaulat Penuh dan cara terbaik adalah memperkuat angkatan perang dengan teknologi persenjataan yang canggih dan modal utamanya ada di Banten. Banten adalah gudang Pendekar dan telah berdiri megah Pabrik Baja Sebagai Proyek Strategis Nasional.
Upaya memperkokoh kedaulatan bangsa harus diikuti dengan Peningkatan Kemakmuran, yaitu dengan menjadikan Baja sebagai pondasi ekonomi, yaitu mengembangkan huku industri baja sampai ke Hilih, dari alat rumah tangga dan pertanian sebagian industri persenjataan sebagai mata pencaharian utama. Sumber Daya yang amat sangat akrab dengan Baja ada di Banten dengan budaya Debus Banten dimasa lalu dan Industri Baja Cilegon Banten dimasa kini.
Demikian tulisan disusun oleh penulis, berdasarkan obrolan dan diskusi bersama KH. Tb Fathul Adhim Ahmad Chotib Ulama Kharismatik Kesultanan Banten dan Dra. H. Makmun Muzakki, MPd, Ketua Keluarga Besar PII Banten.
Fattaqullaha Mastatho’tum
Billahi Fiisabolilhaq
Barokallah fiikum
KH. Hafidin, S.Ag – Ketua Syarikat Islam Banten.
Serang, 30 November 2024
Baca Juga : Membangun Kembali Reputasi Dan Citra Diri Keagungan Kesultanan Banten