
Coach Hafidin |ย 0812-8927-8201
Dan istri hadir untuk menyertai pengabdiannya kepada Allah Ta’ala.
๐ฐ Pendahuluan: Kembali ke Titik Asal Tujuan Lelaki
Kehidupan modern telah menjebak banyak lelaki dalam siklus survive, sibuk, dan lelah, hingga mereka lupa satu hal paling penting: untuk siapa mereka hidup?
Banyak lelaki berpikir bahwa mereka hidup untuk:
- mengejar uang,
- membahagiakan istri,
- membesarkan anak,
- menjaga gengsi.
Padahal, laki-laki tidak diciptakan hanya untuk itu.
Seorang suami Qowwam tidak boleh kehilangan arah. Ia bukan sekadar pencari nafkah, tapi pengemban amanah suci.
Ia hidup untuk Tuhannya. Dan karena hidupnya untuk Allah, maka:
- istri hadir untuk menemani pengabdiannya,
- anak-anak lahir untuk memperluas ladang amalnya,
- rumah tangga dibangun untuk menjadi benteng peradaban yang beribadah.
๐ Makna Qowwamah: Kepemimpinan yang Dibingkai Ibadah
Dalam Al-Qurโan, Allah berfirman:
ุงูุฑููุฌูุงูู ูููููุงู ูููู ุนูููู ุงููููุณูุงุกู
โKaum laki-laki adalah Qowwam (pemimpin, penanggung jawab) atas perempuan.โ
(QS. An-Nisa: 34)
Kata Qowwam berasal dari qaama โ yaquumu, yang artinya berdiri, menegakkan, menanggung, dan menjaga.
Maknanya bukan kekuasaan kasar, tapi kepemimpinan spiritual dan tanggung jawab langit.
Seorang suami Qowwam tidak sekadar:
- memberikan uang bulanan,
- memimpin diskusi keluarga,
- memutuskan arah rumah tangga.
Ia berdiri sebagai pelayan Allah di dalam rumah tangganya.
๐ Istri: Penolong Amanah, Bukan Tujuan Hidup
Dalam rumah tangga suami Qowwam, istri bukan pusat hidup, tapi partner perjuangan.
Ia bukan penentu arah, tapi penyerta jalan.
Ia bukan beban, tapi pemberi pelengkap makna.
Karena suami Qowwam tahu:
Yang ia cintai bukan sekadar istri, tapi Allah yang menitipkan istri.
Dan karena itu, cinta pada istri bukan menjadi alasan melemah,
tapi menjadi energi untuk semakin taat dan kuat menjalani tugas ilahi.
๐ก Keluarga: Bukan Beban Hidup, Tapi Ladang Pahala
Seorang suami Qowwam tidak memandang banyaknya anak sebagai ancaman,
tidak memandang tuntutan rumah tangga sebagai tekanan.
Karena ia tahu:
ููููู ููููุณู ูููููุง ุฑูุฒูููููุง ููุฃูุฌูููููุง
โSetiap jiwa memiliki rezeki dan ajal yang telah ditetapkan.โ
Ia hanya berfokus pada tiga hal:
- Menunaikan ikhtiar maksimal sebagai bentuk tanggung jawab.
- Menikmati kebersamaan dengan istri dan anak-anak sebagai bentuk syukur.
- Menyerahkan hasil sepenuhnya kepada Allah Taโala sebagai bentuk tawakal.
Maka, sebanyak apapun anaknya, ia tidak takut.
๐ง๐ป๐ง๐ฝ๐ฆ๐ผ
Karena ia tidak merasa harus memberi hidup kepada mereka,
tapi membantu mereka menemukan hidup yang telah Allah tentukan.
๐ค Naungan Ilahi Selalu Bersama Suami Qowwam
Karena hidupnya bukan untuk popularitas,
bukan untuk memuaskan ego,
dan bukan untuk menggenggam dunia…
Maka, suami Qowwam selalu hidup dalam wilayah pertolongan Allah.
ููููุงูู ุญููููุง ุนูููููููุง ููุตูุฑู ุงููู ูุคูู ูููููู
โDan telah menjadi hak Kami untuk menolong orang-orang yang beriman.โ
(QS. Ar-Rum: 47)
๐ Bila ia dicaci, Allah memuliakannya.
๐ Bila ia diuji, Allah menguatkannya.
๐ Bila ia ditinggal manusia, Allah mendekapnya.
๐ Bila ia berdiri sendirian membela kebenaran dalam rumah tangga, Allah menjadi sekutunya.
๐ Penutup: Hidup untuk Allah, Maka Hidup Tak Pernah Gagal
Jika seorang lelaki menjadikan istri sebagai tujuan hidup, maka:
- Saat istri marah, ia hancur.
- Saat istri menolak, ia bingung.
- Saat istri mengancam, ia lemah.
Namun jika ia menjadikan Allah sebagai tujuan hidup, maka:
- Ia akan tetap tenang saat diuji.
- Ia akan tetap kuat saat ditinggal.
- Ia akan tetap mulia, bahkan saat dilukai.
Suami Qowwam tidak hidup untuk menyenangkan semua orang.
Ia hidup untuk melayani Allah, dan mengajak keluarganya turut dalam pengabdian itu.
๐ Penutup Praktis
Hidup suami Qowwam itu sederhana:
๐ฏ Tujuannya: Allah Taโala
๐ง Istrinya: Penolong misi
๐ก Keluarganya: Ladang pahala
๐คฒ Ikhtiarnya: Maksimal
๐ Jiwanya: Tenang
๐ Sisinya: Allah yang urus
Dan karena itu, Allah pun tak akan meninggalkannya.
Barokallah fiikum
Coach Hafidin โ Mentor Poligami Expert
Baca Juga: