HomeBlogRumah TanggaTarik Menarik Medan Magnet Negatif Antara Istri dan Harta Suami

Tarik Menarik Medan Magnet Negatif Antara Istri dan Harta Suami

Tarik Menarik Medan Magnet Negatif Antara Istri dan Harta Suami

Ditulis Oleh: Coach Hafidin | 0812-8927-8201

Suami yang kaya raya memang patut berbangga, namun bila kekayaan itu menjadi fokus istri, atau bahkan digunakan sebagai daya tarik dalam pernikahan, maka suami sebenarnya sedang menciptakan empat keadaan negatif bagi istrinya:

  1. Tertutup dari Rahmat dan Hidayah Allah – Ketika harta menjadi pusat perhatian, istri berpotensi kehilangan cahaya iman yang pernah meneranginya.
  2. Terasing dari Cinta Akhirat dan Keikhlasan Ibadah – Kekayaan suami bisa membuat istri menjauh dari niat awal untuk hidup dalam bingkai ibadah.
  3. Tersandera oleh Setan – Harta yang menghubungkan istri dengan cinta dunia akan membuka pintu bagi setan untuk masuk dalam rumah tangga.
  4. Merana dalam Kehidupan – Perubahan signifikan dari mencintai suami karena akhlaknya menjadi mencintai suami karena hartanya akan membuat istri merasa terjebak dan tidak bahagia.

Perilaku Suami Terhadap Hartanya dalam Rumah Tangga

  1. Harta Suami Adalah Milik Suami – Istri hanya berhak atas kecukupan kebutuhan rumah tangga sehari-hari.
  2. Merahasiakan Keadaan Harta – Suami sebaiknya merahasiakan jumlah hartanya dari istri dan anak-anak, namun tetap memenuhi tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga.
  3. Disiplin dalam Distribusi Harta – Harta suami harus didistribusikan sesuai porsi cinta suami kepada Allah, Rasul-Nya, Islam, orang tua, istri, dan anak-anak.
  4. Mempersiapkan Bekal Generasi Baru – Suami harus mempersiapkan generasi baru dari keturunannya dengan kesejahteraan dan pemahaman tentang harta sesuai dengan standar Islam.

Peran Harta dalam Membangun Kejayaan Keluarga

  1. Kekuatan Sugesti – Suami atau ayah yang kaya merasa lebih tenang dan siap menghadapi risiko kebutuhan keluarga serta meningkatkan kecerdasan anak-anak.
  2. Kekuatan Visi Masa Depan – Harta menyediakan fasilitas untuk meningkatkan visi hidup keluarga dari yang sederhana ke tingkat yang lebih tinggi.
  3. Kekuatan Pondasi Kemakmuran Berkelanjutan – Ayah yang kaya memiliki kesempatan lebih besar untuk mewariskan bisnis dan mendidik anak-anak agar mampu menjalankan bisnis keluarga di masa depan.
  4. Kekuatan Area Ibadah – Keluarga yang kaya memiliki potensi besar untuk memperluas area ibadah dengan hartanya, sebagai tujuan utama menjadi kaya.

Barokallah fiikum
Coach Hafidin – Mentor Poligami Expert.


Baca Juga : Menjadi Suami Sebagai Wasilah Surga Dunia dalam Rumah Tangga