
By Coach Hafidin |Β 0812-8927-8201
Pendahuluan
Dalam adab meminta kepada Allah Ta’ala, terutama saat meminta jodoh baru (istri tambahan dalam poligami), seorang hamba harus:
β
Memadukan ketulusan niat,
β
Menunjukkan kerendahan diri total,
β
Menampilkan keyakinan mutlak akan Kuasa Allah,
β
Serta memohon dengan penuh harap dan berserah diri.
Salah satu bentuk doa “ngotot” kepada Allah yang beradab adalah mengakui bahwa apapun kondisi kita, Allah Maha Mampu memperbaiki, mempermudah, dan mempercepat jalan kita menuju kebaikan, termasuk menambah pasangan hidup.
Berikut ciri-ciri spiritual dan struktur doa ngotot minta jodoh yang benar dan penuh adab:
π§ 1. Menyatakan Kesiapan Disertai Keyakinan Mutlak atas Kuasa Allah
“Ya Allah, aku siap punya istri lagi.
Jika menurut-Mu aku belum siap, Engkau Maha Mampu mengkondisikan seluruh keadaan, hingga aku benar-benar siap menambah istri.”
Makna Spiritualnya:
- Mengakui keterbatasan pengetahuan diri
- Menyerahkan penilaian kesiapan kepada Allah
- Yakin Allah mampu mengubah hati, jiwa, rezeki, dan kesiapan kapan saja
π Dalil Pendukung:
“Wallahu ‘Alam wa Antum La Ta’lamun.”
(QS. Al-Baqarah: 216)
π― 2. Meminta Kriteria Ideal Disertai Pengakuan Kuasa Allah untuk Mewujudkan
“Aku minta istri yang sehat, cantik, mandiri, dan shalihah.
Jika jodohku belum sesuai kriteria itu, Engkau Maha Kuasa menyediakan dan mewujudkannya dengan mudah dan cepat.”
Makna Spiritualnya:
- Menunjukkan doa spesifik
- Yakin bahwa keterbatasan realitas bukan penghalang bagi Kuasa Allah
π Dalil Pendukung:
“Innallaha ‘ala kulli syai’in qadir.”
(QS. Al-Baqarah: 20)
π‘οΈ 3. Memohon Kemudahan Proses dan Meminta Allah Memaksa Halangan Menjadi Kemudahan
“Aku minta proses ini mudah, lancar, ringan, dan menyenangkan.
Jika ada rintangan dan hambatan, Engkau Maha Pemaksa keadaan sulit menjadi mudah, ringan, dan penuh kebahagiaan.”
Makna Spiritualnya:
- Memohon kemudahan sebagai bentuk rahmat Allah
- Yakin Allah bisa mengubah semua kesulitan menjadi kemudahan
π Dalil Pendukung:
“Yuridullahu bikumul yusra wa la yuridu bikumul ‘usra.”
(QS. Al-Baqarah: 185)
β³ 4. Meminta Percepatan Waktu atas Kuasa Allah sebagai Penguasa Waktu dan Keadaan
“Aku minta cepat dan segera.
Jika masih jauh, dekatkan. Jika masih lama, percepat.
Engkau Pemilik waktu, tempat, dan seluruh keadaan.
Gerakkan semuanya untuk mempercepat aku tambah istri.”
Makna Spiritualnya:
- Mengakui Allah sebagai Penguasa mutlak atas waktu, tempat, dan kondisi
- Bersandar penuh kepada kehendak-Nya
π Dalil Pendukung:
“Innama amruhu idza arada syai’an an yaqula lahu kun fayakun.”
(QS. Yasin: 82)
β¨ Kalimat Dzikir Penutup Doa
Doa-doa kekuatan diri dan berserah mutlak:
ΩΨ§ ΨΩΩ ΩΩΨ§ ΩΩΨ© Ψ₯ΩΨ§ Ψ¨Ψ§ΩΩΩ
“Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.”
ΨΨ³Ψ¨Ω Ψ§ΩΩΩ ΩΨ§ Ψ₯ΩΩ Ψ₯ΩΨ§ ΩΩ ΨΉΩΩΩ ΨͺΩΩΩΨͺ ΩΩΩ Ψ±Ψ¨ Ψ§ΩΨΉΨ±Ψ΄ Ψ§ΩΨΉΨΈΩΩ
“Cukuplah Allah bagiku. Tiada Tuhan selain Dia. Kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Pemilik ‘Arsy yang agung.”
πΏ Penutup: Ngotot dalam Adab, Berserah dalam Tauhid
“Ngotot minta jodoh kepada Allah bukan berarti memaksa Allah,
tetapi memohon penuh harap dengan adab rendah diri,
seraya yakin mutlak bahwa hanya Allah-lah yang membolak-balikkan takdir, waktu, dan seluruh kehidupan.”
Poligami yang dimulai dengan:
- Niat suci
- Permohonan penuh kesadaran tauhid
- Keyakinan kuat pada pertolongan Allah
akan menjadi proyek suci penuh kebahagiaan, kesehatan, kemakmuran, dan kedigdayaan, seperti jalan yang ditunjukkan dalam Private Mentoring Poligami Coach Hafidin.
Bismillah. Yakin, minta, tawakal, bergerak, dan bersiap menerima karunia-Nya.
Barokallah fiikum
Coach Hafidin β Mentor Poligami Expert
Baca Juga: