HomeBlogRumah TanggaKalau Rumah Tangga Sudah Lama Tapi Istri Masih Menolak Poligami, Apakah Selama Ini Bukan Ibadah?

Kalau Rumah Tangga Sudah Lama Tapi Istri Masih Menolak Poligami, Apakah Selama Ini Bukan Ibadah?

Kalau Rumah Tangga Sudah Lama Tapi Istri Masih Menolak Poligami, Apakah Selama Ini Bukan Ibadah?

Coach Hafidin | 0812-8927-8201

Oleh: Coach Hafidin – Begawan Poligami Indonesia

“Ibadah yang benar, pasti menambah ketundukan kepada Allah. Tapi jika rumah tangga dijalani bertahun-tahun, dan istri masih menolak poligami, lalu di mana nilai ibadahnya?”

Pertanyaan ini bukan untuk menyudutkan istri.
Tapi untuk membangunkan suami:
Apakah selama ini engkau benar-benar memimpin rumah tangga sebagai ibadah?
Atau hanya menjalankan rutinitas bernuansa agama, tapi tanpa ruh Tauhid?

1. Hakikat Ibadah adalah Menumbuhkan Ketaatan kepada Syariat

Ibadah bukan hanya shalat, puasa, dan dzikir.
Ibadah adalah segala sesuatu yang menguatkan hubungan makhluk dengan Tuhannya, dan melahirkan sikap tunduk terhadap perintah-Nya.

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:
“Ibadah adalah puncak cinta yang disertai puncak ketundukan.”
(Madarijus Salikin)

Maka kalau rumah tangga adalah ibadah, seharusnya:

  • Semakin hari, istri semakin tunduk kepada syariat,
  • Semakin matang, semakin lapang terhadap perintah Allah,
  • Termasuk syariat poligami yang jelas-jelas disebut dalam Al-Qur’an.

2. Jika Rumah Tangga Bertahun-tahun Tidak Menumbuhkan Kerelaan Istri terhadap Syariat, Maka Perlu Dievaluasi

Suami perlu bertanya jujur:

  • Apakah selama ini aku memimpin rumah tangga atau hanya menyenangkannya?
  • Apakah aku membina tauhid dan adab, atau hanya menafkahi materi dan hiburan?
  • Apakah rumah tanggaku menghasilkan ketundukan kepada Allah atau hanya ketundukan kepada suami?

Jika istri masih menolak salah satu syariat Allah,
dan tidak ada perubahan meski rumah tangga sudah berjalan lama…
Maka ada yang salah dalam struktur spiritual rumah tangga.

3. Rumah Tangga Tanpa Kepemimpinan Spiritual Adalah Rutinitas, Bukan Ibadah

Poligami itu bukan sekadar tambahan istri.
Ia adalah indikator spiritual keluarga.
Jika istri masih menolak keras, alergi, atau bahkan mencemooh suaminya saat bicara poligami… maka itu bukan masalah keberanian istri.

Itu masalah strategi ibadah suami.

Karena jika suami:

  • Benar dalam Tauhid,
  • Konsisten dalam ruhiyah,
  • Lembut dalam adab,
  • Kuat dalam kepemimpinan…

Maka istri tidak hanya tunduk.
Tapi rela, ridha, dan merasa bagian dari proyek syariat.

4. Evaluasi Diri: Sudahkah Rumah Tangga Kita Bernilai Ibadah di Hadapan Allah?

Rumah tangga bukan hanya tempat tinggal bersama.
Tapi ladang mendidik, membina, dan menumbuhkan jiwa seluruh penghuninya agar mencintai semua perintah Allah.

Jika setelah 10–15 tahun pernikahan, istri masih menolak satu perintah Allah,
Maka mungkin selama ini rumah tangga hanya baik secara sosial, tapi belum kokoh secara spiritual.

Kesimpulan: Jangan Anggap Rumah Tangga Ibadah Jika Masih Menolak Syariat

Suami yang benar-benar memimpin dengan ruh,
akan membimbing istrinya menyukai yang Allah sukai.
Dan poligami, bila dijalankan dengan benar,
adalah bagian dari syariat yang Allah halalkan dan muliakan.

Maka jika istri masih menolak…
bukan waktunya marah. Tapi waktunya evaluasi diri:

  • Sudahkah kepemimpinanku bernilai ibadah?
  • Sudahkah rumah tanggaku dibangun dengan Tauhid?
  • Sudahkah aku menjadi lelaki Qowwam, bukan hanya lelaki baik-baik?

Butuh Bimbingan untuk Mengubah Rumah Tangga Jadi Ladang Tauhid yang Sesungguhnya?

Bergabunglah dalam Private Mentoring Poligami bersama Coach Hafidin.
Program ini membimbing suami untuk:

  • Menjadi pemimpin ruhani,
  • Menumbuhkan ketundukan istri secara spiritual,
  • Dan menjadikan poligami sebagai jalan menuju surga, bukan sumber luka.

Kunjungi: www.coachhafidin.com
Atau kirim pesan: “Saya Ingin Memimpin Rumah Tangga yang Bernilai Ibadah”

Karena rumah tangga yang benar, tidak menolak perintah Allah.
Tapi menyambutnya dengan cinta, lapang dada, dan keyakinan.

Barokallah fiikum
Coach Hafidin – Mentor Poligami Expert


Baca Juga: