HomeBlogQowwamah“Aku Cemburu Pada Kenceng dan Ulekan”

“Aku Cemburu Pada Kenceng dan Ulekan”

 “Aku Cemburu Pada Kenceng dan Ulekan”

By Coach Hafidin | 0812-8927-8201

Romantisme Gaya Coach Hafidin: Ketika Dapur Jadi Panggung Cinta Halal

👀 Waktu itu aku masuk dapur.

Bukan mau bantu motong bawang.
Bukan juga mau bantu nyuci piring.
Cuma mau liatin istri dari belakang… sambil mengeluh manja:

“Aku cemburu pada kenceng dan ulekan. Saatnya kamu manjain aku.”

👩‍🍳 Dia berhenti sebentar, nengok dengan wajah bingung—antara capek dan curiga.
Aku senyum aja. Tapi di matanya, ada sesuatu yang mulai meleleh.

Dan di situlah seni cinta itu bekerja.
Romantisme bukan soal candle light dinner.
Tapi soal bikin istri senyum, bahkan saat dia lagi megang ulekan dan keringetan.

Inilah salah satu rahasia Coach Hafidin yang tidak diajarkan di seminar motivasi atau YouTube.

❤️ Romantisme itu bukan gombalan berlebihan,
tapi kemampuan membaca timing, menangkap rasa,
dan menyisipkan kehangatan di sela rutinitas.

Dan ini… dibimbingkan langsung dalam Private Mentoring Poligami.

Kenapa?

Karena banyak suami pengen poligami, tapi ngajak istri makan aja modalnya nunggu diajak duluan.
Giliran istri ngambek, malah ngeluh: “Kenapa kamu ga kayak dulu?”

⚠️ Bro, dulu kamu romantis. Sekarang kamu kayak alarm: keras dan ngagetin.

Di program mentoring ini, para suami belajar jadi Qowwam bukan hanya dengan logika, tapi juga rasa.

Karena istri bukan robot ibadah. Dia punya hati, dia punya lelah, dia butuh dimanja…
bukan hanya saat di kamar, tapi juga saat megang ulekan.

Bayangin…

👩‍👧 Seorang istri capek, belum makan, masih mikirin anak, ditambah beban dapur.
Dan yang datang malah suami yang nanya,

“Udah masak? Laper nih.”

Padahal…
Kalau suami paham timing, cukup bilang:

“Sayang, kamu lelah ya? Gini deh, kamu rebahan bentar.
Aku bisa bantu bungkus rasa rindu kita malam ini.”

Wah… langsung cair.
Mau ulekan pun ikut bergetar.

Coach Hafidin sendiri bukan cuma ngajarin cara menambah istri,
tapi lebih dulu ngajarin cara menjaga senyum istri pertama.

Karena yang paling berat dalam poligami itu bukan nikah lagi,
tapi menjaga cinta pertama agar tetap merasa jadi satu-satunya.

Dan itu…

Dilakukan dengan kalimat-kalimat sederhana yang halus, lucu, tapi nusuk ke jantung rasa.
Kayak:

💬 “Kamu kayak rendang, semakin lama aku nyicipin, makin bikin ketagihan.”
💬 “Kamu tuh bukan cuma istri, kamu tuh charging station jiwa aku.”
💬 “Kalau dunia ini dapur, kamu bumbunya.”

Boleh ngakak, tapi istri pasti senyum.
Dan dalam senyum itu, ada cinta yang kembali tumbuh.

🍲 Kesimpulannya?

Poligami yang romantis itu dimulai dari dapur.
Dari ulekan, kenceng, dan peluh istri yang tidak pernah protes,
hanya berharap dicintai tanpa diminta.

Dan kalimat manja sederhana bisa jadi lebih dahsyat dari seribu mawar.
Asal keluar dari mulut suami yang sadar diri dan sadar tanggung jawab.

“Aku cemburu pada kenceng dan ulekan.
Tapi cinta dan manja ini cuma untuk kamu, Sayang…”

Coach Hafidin, suami Qowwam, bintang utama di dapur cinta halal.

💌 Ingin belajar seni menggoda istri dengan halal, halus, dan penuh pesona?

➡️ Yuk, gabung di Private Mentoring Poligami bareng Coach Hafidin.
Biar kamu bukan cuma suami yang sah, tapi juga suami yang dirindukan setiap hari—bahkan saat istri lagi masak.

Barokallah fiikum
Coach Hafidin – Mentor Poligami Expert


Baca Juga: