
Coach Hafidin | 0812-8927-8201
“Ngapain aja sih Coach kalau di rumah?”
Coach Hafidin menjawab dengan senyum santai tapi mengguncang:
“Saya menikmati istri saya.”
“Kecantikannya, kesehalihahannya, kecerdasannya, dan gaya bercintanya.”
Jawaban ini bukan basa-basi, apalagi rayuan gombal.
Ia adalah ikrar spiritual suami Qowwam yang telah selesai dengan egonya, dan mulai hidup dalam keindahan yang Allah karuniakan: istri.
🌿 Apakah Ini Berlebihan? Tidak. Ini Justru Sunnah.
Nabi ﷺ adalah pemimpin ummat dan panglima perang. Tapi beliau juga:
- Mencium istrinya sebelum ke masjid
- Bercanda dengan Aisyah hingga lomba lari
- Minum dari bekas bibir istrinya
- Bersandar di dada istri ketika menerima wahyu
Itulah potret lelaki sejati:
Tegas di luar, lembut dan menikmati di dalam rumah.
💖 1. Menikmati Kecantikan Istri: Sunnah yang Terlupakan
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Jika salah seorang dari kalian melihat wanita (yang menarik hati), maka hendaklah ia mendatangi istrinya…”
(HR. Muslim no. 1403)
🟢 Imam Nawawi menjelaskan bahwa ini adalah pengarahan untuk menundukkan pandangan dan menyalurkan hasrat secara halal.
Menikmati kecantikan istri = menjaga pandangan + kesetiaan.
🌸 2. Menikmati Kesehalihahan Istri: Investasi Pahala Harian
“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.”
(HR. Muslim no. 1467)
🟢 Istri shalihah adalah penyejuk mata, penenang jiwa, dan penyelaras rumah tangga.
Menikmatinya = menikmati stabilitas, spiritualitas, dan pahala.
🧠 3. Menikmati Kecerdasan Istri: Tanda Suami Sudah Matang
Dalam Adab az-Zawjain, Syekh Muhammad bin Ibrahim al-Hamd menyebut:
“Istri yang cerdas adalah penolong suami dalam urusan agama dan dunia…”
🟢 Istri cerdas bukan ancaman, tapi penguat kepemimpinan suami yang dewasa dan visioner.
🔥 4. Menikmati Gaya Bercinta Istri: Ibadah yang Nikmat
“Hubungan suami istri adalah ibadah fisik bernilai pahala…”
(Ibn Qudamah, al-Mughni)
🟢 Hubungan seksual bukan soal performa, tapi penyaluran cinta, kasih, dan koneksi jiwa.
Suami Qowwam bersyukur, bukan menilai.
🧭 Kapan Seorang Suami Bisa Menikmati Istrinya?
✅ Ketika ia sudah menjadi Suami Qowwam:
- Tidak merasa lebih tinggi
- Tidak jadi pesuruh
- Memimpin dengan cinta
- Hadir dengan ruh, bukan hanya tubuh
🟢 Coach Hafidin:
“Menikmati istri bukan kelemahan. Itu kekuatan spiritual suami Qowwam yang sudah selesai dengan hasrat murahan.”
💬 Penutup
Jangan malu menikmati istri Anda.
Nikmatilah wajahnya, akhlaknya, kecerdasannya, rayuannya.
Di situlah letak kebahagiaan dunia Anda.
“Dan di antara tanda kekuasaan-Nya adalah… agar kalian cenderung dan merasa tenteram kepadanya.”
(QS. Ar-Rum: 21)
Jika suami belum bisa menikmati istrinya,
mungkin bukan karena istrinya kurang,
tapi karena jiwanya belum cukup qowwam untuk bersyukur.
Barokallah fiikum
Coach Hafidin – Mentor Poligami Expert
Baca Juga: