
Coach Hafidin | 0812-8927-8201
Mengapa Banyak Calon Suami Poligami Sibuk Mencari Istri, Tapi Malas Mengunduh Ilmu dan Pengalaman
Oleh: Coach Poligami – Praktisi Poligami Harmonis, 4 Istri, 26 Anak, 25 Tahun Pengalaman Lapangan
🔍 Fenomena Aneh: Ingin Poligami, Tapi Tak Mau Belajar
Di tengah gelombang keinginan poligami, muncul satu fenomena aneh: lelaki berambisi menambah istri, tapi enggan memperbaiki diri.
Mereka sibuk menyusun proposal pernikahan, mencari perempuan yang shalihah dan siap, namun enggan menyusun ulang fondasi kepemimpinannya sebagai suami.
Mereka ingin perempuan berkualitas surgawi, tapi tak siap menjadi lelaki berkelas langit.
Dalam mentoring saya, puluhan kasus gagal poligami bukan bermula dari istri atau tantangan sosial, tetapi dari ketidaksiapan suami memimpin dengan ilmu, adab, dan spiritualitas.
💫 Istri Shalihah Bukan Objek, Tapi Respon
Istri shalihah bukan “target” yang dikejar, tapi buah dari kepemimpinan yang berkualitas.
Ia tidak datang kepada lelaki yang hanya kaya, tampan, atau fasih bicara.
Ia datang—dengan ketundukan dan cinta—kepada lelaki yang:
- Jiwanya kuat
- Hatinya lapang
- Ruhnya selaras wahyu
- Akhlaknya agung
Istri shalihah adalah respon dari daya tarik ruhani, psikologis, dan kepemimpinan suami.
Lelaki yang belum membangun dirinya sebagai Qowwam, justru akan:
- Menarik perempuan yang salah
- Mengubah perempuan baik menjadi korban dari kebodohan rumah tangga yang disfungsional
⚠️ Kerusakan Istri Dimulai dari Ketidakhadiran Suami Qowwam
Banyak suami merasa sudah “memberi yang terbaik” karena mencukupi nafkah materi. Namun mereka lalai pada tiga aspek lain:
- Nafkah biologis
- Nafkah psikologis
- Nafkah spiritual
Inilah yang saya sebut dalam mentoring sebagai suami tidak utuh. Dan akibatnya serius:
- Istri berubah jadi matre, karena cinta diukur dari nilai transfer
- Istri kehilangan jati diri dan menjadi penuntut dan pengeluh
- Istri hidup dengan mindset: “Ada harta, abang sayang. Tak ada harta, abang hilang.”
- Anak-anak menyerap kebiasaan buruk dan mental rapuh yang diwariskan
Maka, jika suami tidak berubah, rumah tangga bukan ladang pahala—tapi pabrik kerusakan sosial yang diwariskan lintas generasi.
🔁 Berhenti Mengejar, Mulailah Menjadi
Sebelum mencari istri kedua atau ketiga, pastikan diri Anda sudah layak sebagai suami pertama.
Sebab poligami bukan tentang kuantitas perempuan, tapi kualitas kepemimpinan.
Banyak lelaki gagal bukan karena poligami haram—tapi karena poligami dilakukan:
- Tanpa ilmu
- Tanpa mentor
- Tanpa kesiapan batin
🎯 PMP (Private Mentoring Poligami): Jalur Menjadi Lelaki Qowwam
Program PMP bukan sekadar konsultasi pernikahan. Ini adalah proses transformasi mendalam untuk menjadi:
✔️ Suami yang siap memimpin dengan visi dan cinta
✔️ Pribadi matang secara spiritualitas, mentalitas, mindset dan strategi
✔️ Magnet alami bagi perempuan shalihah yang rindu dipimpin oleh lelaki bertakwa
Anda tidak bisa membeli istri shalihah dengan harta. Tapi Anda bisa menariknya dengan kualitas jiwa Anda.
✨ Penutup
Jika Anda benar-benar ingin membangun rumah tangga surga—termasuk poligami—maka belajarlah dari pelaku yang telah melalui medan tempur panjang.
Jangan cari istri, cari mentor.
Karena istri bisa didapat sehari. Tapi kemampuan menjadi pemimpin rumah tangga butuh pembinaan bertahun-tahun.
Dan di sinilah PMP hadir.
Bukan untuk menawarkan istri, tapi untuk menempa Anda menjadi lelaki yang layak dipilih oleh perempuan paling mulia.
Barokallah fiikum
Coach Hafidin – Mentor Poligami Expert
Baca Juga: