HomeBlogPolitikPiagam Madinah & Piagam Jakarta

Piagam Madinah & Piagam Jakarta

Piagam Madinah & Piagam Jakarta

Coach Hafidin | 0812-8927-8201

Dua Refleksi Sadar Zaman Umat Islam dalam Perjalanan Sejarah


✨ Pendahuluan

Sejarah umat Islam bukan sekadar catatan politik, melainkan juga perjalanan spiritual yang telah dijanjikan Rasulullah ﷺ.

Dalam hadits shahih, beliau menjelaskan lima fase sejarah umat Islam:
1️⃣ Zaman Nubuwah (Kenabian)
2️⃣ Khilafah Rasyidah ‘ala Minhaj an-Nubuwah
3️⃣ Mulkan ‘Adhon (kerajaan yang menggigit)
4️⃣ Mulkan Jabariyah (kerajaan otoriter)
5️⃣ Khilafah ‘ala Minhaj an-Nubuwah akhir

📌 Kerangka ini memberi peta perjalanan sejarah, bahwa setiap fase melahirkan ijtihad khas sesuai kesadaran zamannya (idrak az-zaman). Dari sini lahirlah karya monumental seperti Piagam Madinah dan Piagam Jakarta.

🕌 Piagam Madinah: Ijtihad Kenabian di Fase Nubuwah

Konteks sejarah

  • Umat Islam minoritas di Madinah.
  • Masyarakat plural: Muslim, Yahudi, Nasrani, musyrik.
  • Ancaman Quraisy Mekkah masih kuat.

Rasulullah ﷺ tidak memaksakan syariat langsung, melainkan membangun kontrak sosial inklusif.

Isi Piagam Madinah (47 pasal):

  • Kebebasan beragama 🌍
  • Keamanan bersama 🤝
  • Saling membantu melawan musuh ⚔️
  • Rasulullah ﷺ sebagai pemimpin otoritatif 👑

📌 Refleksi: persatuan lebih utama daripada hegemoni kelompok. Piagam ini menjadi jembatan menuju Khilafah Rasyidah.

🇮🇩 Piagam Jakarta: Ijtihad Umat di Fase Mulkan Jabariyah

Konteks sejarah

  • Indonesia baru keluar dari penjajahan.
  • Mayoritas Muslim, tapi pluralitas tinggi.
  • Gejolak global pasca kekalahan Jepang.

Isi Piagam Jakarta (22 Juni 1945)
👉 “Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.”

Namun, pada 18 Agustus 1945, tujuh kata itu dihapus demi persatuan. Tokoh Islam menerima dengan lapang dada, sadar kemerdekaan adalah harga mati.

📌 Refleksi: meski tidak sepenuhnya syar’i, Piagam Jakarta adalah ijtihad politik paling cerdas di zamannya.

⚖️ Benang Merah Jakarta & Madinah

  • Sama-sama lahir saat umat lemah.
  • Sama-sama utamakan persatuan.
  • Sama-sama strategi bertahan.
  • Sama-sama bersifat transisi, bukan final.

🌍 Refleksi Masa Kini: Dari Ijtihad ke Kebangkitan

Hari ini, kita berada di penghujung fase Mulkan Jabariyah.
Sistem sekuler-liberal mendominasi, oligarki partai mencengkeram politik, ekonomi terjajah.

Namun janji Rasulullah ﷺ jelas: setelah fase ini akan datang kembali Khilafah ala Minhaj an-Nubuwah.

📌 Tugas umat Islam Indonesia:
1️⃣ Menghargai ijtihad pendiri bangsa.
2️⃣ Mengisi kemerdekaan dengan prestasi, bukan nostalgia.
3️⃣ Menguatkan otoritas politik umat.
4️⃣ Membangun jaringan internasional berbasis ukhuwah Islamiyah.

✅ Penutup: Menuju Kesadaran Zaman Baru

Piagam Madinah & Piagam Jakarta adalah bukti ijtihad emas sesuai kesadaran zamannya.

  • Islam itu adaptif, bukan kaku.
  • Politik Islam itu kontekstual, bukan semata tekstual.
  • Persatuan umat lebih penting daripada simbol formal.

🌟 Kini, tugas umat Islam adalah menjemput fase kelima, dengan kesadaran sejarah dan strategi besar, agar Indonesia tampil sebagai poros peradaban dunia yang adil, berdaulat, dan rahmatan lil ‘alamin.

Barokallah fiikum
Coach Hafidin – Sebagai Panglima Lapangan


Baca Juga: