
Coach Hafidin | 0812-8927-8201
📖 Pendahuluan
Sejarah Indonesia modern sering digambarkan lahir tiba-tiba pada 17 Agustus 1945. Padahal, bila dirunut dengan jujur, NKRI adalah hasil jihad berabad-abad melawan kolonialisme global. Dalam istilah politik Islam klasik, perjuangan ini adalah perlawanan terhadap Mulkan Jabariyah Internasional—imperium Barat yang menundukkan bangsa-bangsa dengan senjata, kapital, dan ideologi.
1️⃣ Jejak Pertama: Maluku sebagai Benteng Awal (Abad ke-16)
🕌 Kesultanan Ternate & Tidore menjadi pionir perlawanan Islam terhadap Portugis & Spanyol.
⚔️ Sultan Khairun & Sultan Baabullah mengusir Portugis (1575), simbol jihad Islam pertama di Nusantara.
👉 Dari Maluku lahir tradisi jihad politik Nusantara, yang kelak merambah seluruh kepulauan.
2️⃣ Gelombang Jihad Nusantara: 17–19 Masehi
🔥 Aceh Darussalam (Iskandar Muda, 1607–1636) → melawan Portugis & Belanda, pusat intelektual Islam Asia Tenggara.
🔥 Demak, Pajang, Mataram, Banten, Banjar, Makassar → berjuang melawan dominasi asing.
🔥 Perang Paderi (1803–1838) → lahir dari semangat pemurnian Islam & anti-kolonial.
🔥 Perang Diponegoro (1825–1830) → jihad terbesar abad ke-19, hampir menghancurkan finansial Belanda.
✊ Semua perlawanan ini lahir dari kesadaran tauhid, bukan sekadar ekonomi.
3️⃣ Abad ke-20: Organisasi Islam & Kesadaran Nasional
📌 Sarekat Islam (SI) → organisasi massa terbesar awal abad ke-20.
📌 Muhammadiyah (1912), NU (1926), Persis (1923) → fokus pendidikan, dakwah, kaderisasi.
📌 Dari rahim organisasi Islam lahir generasi pemimpin bangsa: Soekarno, Hatta, Sutan Sjahrir.
👉 Bahkan Sumpah Pemuda 1928 yang disebut “nasionalis sekuler” tumbuh dari fondasi kesadaran persatuan umat Islam.
4️⃣ Proklamasi 1945: Puncak Sekaligus Kompromi
🇮🇩 17 Agustus 1945 adalah buah jihad berabad-abad.
📝 Piagam Jakarta—yang memuat “syariat Islam”—dicoret demi kompromi pluralitas bangsa.
👉 Meski begitu, Islam tetap arus utama, terbukti partai Islam dominan pada Pemilu 1955.
5️⃣ Mosi Integral Natsir (1950): Finalisasi NKRI
Pasca KMB (1949), Indonesia berbentuk RIS yang rawan pecah.
📢 Muhammad Natsir (Masyumi) mengajukan Mosi Integral (3 April 1950):
- Mengembalikan Indonesia ke bentuk NKRI.
- Menyatukan berbagai daerah dalam ikatan nasional.
Sejarawan Taufik Abdullah menyebut Mosi Integral sebagai tonggak kedaulatan politik Indonesia.
👉 Dan pencetusnya adalah seorang tokoh Muslim besar.
🕌 Kesimpulan: NKRI Buah Jihad Islam
Dari Sultan Khairun hingga Natsir, dari Paderi hingga Diponegoro, dari Sarekat Islam hingga Proklamasi—semua menunjukkan garis merah jelas:
🇮🇩 NKRI bukan hadiah Belanda, bukan pula sekadar produk nasionalisme sekuler.
NKRI adalah buah jihad Islam: darah, air mata, dan doa umat yang melawan kolonialisme lebih dari empat abad.
✨ Merawat NKRI = melanjutkan jihad Islam: membela kebenaran, menjaga persatuan, & menegakkan keadilan di bumi Allah.
Barokallah fiikum
Coach Hafidin – Sebagai Panglima Lapangan
Baca Juga: