HomeBlogSyarikat Islam BantenPolitikMembangun Kembali Reputasi Dan Citra Diri Keagungan Kesultanan Banten

Membangun Kembali Reputasi Dan Citra Diri Keagungan Kesultanan Banten

Membangun Kembali Reputasi Dan Citra Diri Keagungan Kesultanan Banten

By Ki Iding Banten | 0812-8927-8201

Seluruh Masyarakat Banten menginginkan agar Banten Bangkit untuk merawat kemerdekaan Bangsa, menjaga kedaulatan Negara, berperan aktif menumbuhkan kemakmuran dan menjadi lokomotif kejayaan bangsa Indonesia.

Diantara jalan utama yang mengantarkan cita-cita mulia tersebut adalah membangun kembali Reputasi dan Jati diri Keagungan Kesultanan Banten.

Untuk mewujudkannya, maka amat sangat Membutuhkan Aktivitas Networking untuk menumbuhkan dan memperkuat Trust, melalui penerapan Integritas tinggi oleh seluruh Stakeholder organisasi yang bekerja, sehingga meningkatkan Partisipasi berkelanjutan dari dari seluruh unsur masyarakat Banten, dalam seluruh proses pembangunan Kembali Keagungan Kesultanan Banten.

Untuk mencapai keberhasilan seluruh aktivitas dan usaha diatas, maka Seluruh prosesnya wajib berpegang teguh pada Prinsip Transparansi dan Akuntabilitas.

Implementasi dari Transparansi adalah Masyarakat Mudah :

  1. Membaca dan memahami Visi, Misi dan Program kerja,
  2. Mengakses informasi Kegiatan,
  3. Mendapatkan peranan Strategis,
  4. Menyampaikan saran dan kritik.

Implementasi dari Akuntabilitas adalah

  1. Membuat Laporan Kinerja organisasi Secara Berkala kepada yang berwenang atau pemberi mandat utama.
  2. Menerbitkan Laporan Keuangan kepada pemberi mandat untuk dipublikasikan pada Masyarakat.
  3. Melakukan Audit Internal atau eksternal atas kinerja dan laporan keuangan.
  4. Kesiapan menerima Aduan, Usulan dan peran serta positif masyarakat.

Istilah penting dalam Tulisan :

  1. Reputasi adalah nama baik atau persepsi orang lain tentang diri kita, yang didasarkan pada perbuatan dan kebiasaan kita. Reputasi juga bisa diartikan sebagai gambaran keseluruhan perilaku dan hubungan suatu organisasi dengan para stakeholdernya.
  2. Jati diri adalah segala hal yang ada di dalam diri seseorang, termasuk sifat, karakter, watak, dan kepribadian. Jati diri juga bisa diartikan sebagai ciri-ciri, gambaran, atau keadaan khusus seseorang. Jati diri terbentuk dari berbagai faktor, seperti: Latar belakang, Ciri-ciri fisik, Identitas sosial, Minat, Bakat, Kemampuan, Nilai dan keyakinan, Sejarah dan pengalaman hidup, Faktor-faktor sosial; seperti gender, ras, agama, dan kelas sosial.
  3. Networking adalah aktivitas bertukar informasi dan ide dengan orang-orang yang memiliki profesi, latar belakang, atau minat yang sama. Networking juga dapat diartikan sebagai proses membangun jaringan atau menjalin hubungan dengan orang lain.
  4. trust(kepercayaan) adalah suatu kesediaan seseorang untuk mempercayai orang/hal lain karena adanya niat baik, jujur, kompetensi, keterbukaan dan dapat diandalkan sehingga membuat trustee konsekuen dengan resiko yang muncul.
  5. Integritas adalah sifat atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh dan memiliki potensi untuk memancarkan kejujuran dan kewibawaan. Integritas juga dapat diartikan sebagai konsistensi antara ucapan dan tindakan seseorang. Orang yang berintegritas memiliki beberapa ciri, seperti: Jujur, Bertanggung jawab, Disiplin, Teguh pendirian, Adil, Menjadi teladan bagi lingkungan sekitar.
  6. Partisipasi adalah keterlibatan, ikutserta, atau peranserta dalam suatu kegiatan, proses, atau aktivitas. Partisipasi dapat diartikan sebagai keterlibatan mental dan emosional seseorang dalam suatu kelompok untuk memberikan sumbangan dan bertanggung jawab terhadap tujuan kelompok.
  7. Transparansi adalah keadaan yang jelas, nyata, dan terbuka. Transparansi juga dapat diartikan sebagai keterbukaan informasi yang dapat diakses oleh semua orang yang membutuhkan.
  8. Akuntabilitas adalah pertanggungjawaban atas tindakan dan keputusan yang dilakukan oleh seseorang atau organisasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Akuntabilitas merupakan hal yang penting dalam pemerintahan dan bisnis, karena berkaitan dengan transparansi dan pertanggungjawaban dalam menjalankan tugas. Akuntabilitas memiliki beberapa fungsi, di antaranya: Mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, Sebagai alat kontrol demokrasi, Meningkatkan efisiensi dan efektivitas.

Barokallah fiikum
Ki Iding Banten – Ketua Syarikat Islam Banten.


Baca Juga : Mewujudkan Kejayaan Bangsa Indonesia dalam Timbangan Al-Qur’an