HomeBlogPolitik & Peradaban IslamLulus di Ka’bah, Gagal di Aqsha: Ujian Iman yang Tak Bisa Dipisah

Lulus di Ka’bah, Gagal di Aqsha: Ujian Iman yang Tak Bisa Dipisah

Lulus di Ka’bah, Gagal di Aqsha: Ujian Iman yang Tak Bisa Dipisah

Coach Hafidin | 0812-8927-8201


📌 Pendahuluan

Umat Islam hari ini punya penyakit parah: Haram dieksploitasi, Aqsha dilupakan.

  • Ka’bah jadi tempat wisata rohani: foto, video, konten viral.
  • Aqsha jadi isu politik: ribut di medsos, tapi tanpa langkah nyata.

Padahal, dua masjid ini bukan sekadar bangunan suci. Haram adalah ujian tauhidmu, Aqsha adalah ujian jihadmu.


🕋 Haram: Ujian Tauhid Murni

Masjidil Haram adalah pusat ketundukan. Ka’bah dibangun Ibrahim dan Ismail bukan untuk dipuja, tapi untuk jadi kompas tauhid.

Allah berfirman:

وَإِذْ بَوَّأْنَا لِإِبْرَاهِيمَ مَكَانَ الْبَيْتِ أَنْ لَا تُشْرِكْ بِي شَيْئًا
“Dan (ingatlah) ketika Kami menunjukkan kepada Ibrahim tempat Baitullah, (seraya berfirman): Janganlah engkau menyekutukan Aku dengan sesuatu pun…” (QS. Al-Hajj: 26)

Imam Ibn Katsir menafsirkan:

أي: لا تشرك في عبادتي أحدا من خلقي، بل أخلص العبادة لي وحدي
“Jangan sekali-kali engkau sekutukan ibadahmu dengan makhluk, tetapi ikhlaskan hanya untuk-Ku.” (Tafsir Ibn Katsir, 5/415)

👉 Artinya, thawaf, sa’i, dan hajimu akan sia-sia jika masih ada “berhala modern” di hatimu: uang, jabatan, kekuasaan, bahkan gengsi sosial.


🕌 Aqsha: Ujian Solidaritas Umat

Kalau Haram menguji hatimu, maka Aqsha menguji nyalimu.

Masjidil Aqsha adalah simpul jihad. Nabi ﷺ tidak diangkat ke langit dari Ka’bah, tapi dari Aqsha. Mengapa? Karena iman tidak cukup privat, ia harus punya dimensi sosial dan perjuangan.

Syekh Yusuf al-Qaradawi rahimahullah menulis:

“Masalah Palestina bukan sekadar masalah tanah, tetapi masalah aqidah dan iman. Barangsiapa mengkhianatinya, ia mengkhianati Islam.”
(Fiqh al-Jihad, Juz 2, hal. 1040)

👉 Membela Aqsha bukan pilihan politik, melainkan indikator iman. Hafal doa haji seribu baris, tapi diam melihat anak Palestina ditindas = iman cacat permanen.


✨ Dua Ujian, Satu Iman

  • Haram menguji apakah engkau tunduk total hanya kepada Allah.
  • Aqsha menguji apakah engkau siap berkorban untuk umat Allah.

Al-‘Allamah Abdurrahman as-Sa’di rahimahullah menjelaskan:

“Di antara tanda iman adalah cinta dan pembelaan terhadap agama Allah, juga terhadap tempat-tempat yang Allah sucikan.” (Taisir al-Karim ar-Rahman, hal. 246)

🔹 Siapa yang lulus di Haram tapi gagal di Aqsha → turis spiritual.
🔹 Siapa yang lantang soal Aqsha tapi gagal di Haram → aktivis kosong.

👉 Islam tak pernah mengajarkan setengah iman. Haram dan Aqsha adalah paket komplit.


⚡ Tamparan untuk Umat

  • Berhenti bangga dengan foto thawaf jika engkau tak pernah sujud doa untuk Aqsha.
  • Berhenti lantang teriak “Free Palestine” jika shalatmu masih bolong-bolong.

Ujian ini sederhana tapi menghantam:

  • Haram → ketundukan pribadi.
  • Aqsha → pengorbanan jamaah.

Kalau gagal salah satunya, jangan heran jika Allah menulis namamu sebagai penonton sejarah, bukan pejuang iman.

Barokallah fiikum
Pelatih Hafidin – Pendiri Poligami Pendampingan Swasta


Baca Juga: