
Coach Hafidin | 0812-8927-8201
Keteladanan Nabi dan Para Sahabat Menyelesaikan Perselisihan dengan Adil dan Bijak
📌 Dalam dinamika rumah tangga, konflik adalah sesuatu yang lumrah terjadi. Namun, Islam tidak membiarkan konflik berkembang menjadi kehancuran. Islam mengajarkan konsep tahākum—yakni mengembalikan persoalan kepada otoritas atau pihak yang berilmu dan adil—sebagai solusi dalam menyelesaikan perselisihan rumah tangga. Artikel ini membahas praktik tahākum dalam kehidupan Rasulullah Shallallāhu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat, serta prinsip-prinsipnya dalam bingkai syariat.
🕌 Pendahuluan
Rumah tangga bukan hanya tempat tinggal dan kebersamaan, tetapi juga arena ujian bagi iman, kesabaran, dan kematangan jiwa. Ketika terjadi perselisihan, Islam menganjurkan penyelesaiannya dengan prinsip tahākum: merujuk kepada pihak yang adil, berilmu, dan memiliki kewibawaan untuk mendamaikan. Konsep ini tidak hanya teoritis, tapi telah dipraktikkan langsung oleh Rasulullah dan para sahabatnya dalam berbagai bentuk.
📖 Makna dan Definisi Tahākum
Secara bahasa, tahākum (التحاكم) berasal dari kata ḥakama – yaḥkumu yang berarti “mengadili” atau “menetapkan hukum.”
Dalam konteks rumah tangga, tahākum berarti menyelesaikan perselisihan dengan melibatkan pihak ketiga—baik itu Rasulullah, orang tua, atau pemimpin masyarakat—yang berfungsi sebagai penengah yang adil.
“Jika kamu khawatir terjadi perselisihan antara keduanya (suami-istri), maka kirimkanlah seorang hakam dari pihak suami dan seorang hakam dari pihak istri…”
(QS. An-Nisa: 35)
📜 Kisah-Kisah Tahākum dalam Kehidupan Rasulullah dan Para Sahabat
1️⃣ Rasulullah SAW dan Aisyah radhiyallahu ‘anha
📌 Mereka memanggil Abu Bakar sebagai penengah saat terjadi perbedaan pendapat. Namun Rasulullah menolak cara Abu Bakar yang terlalu keras.
“Kami tidak memanggilmu untuk itu. Kami hanya ingin kamu jadi penengah, bukan penghakim.”
(HR. Abu Dawud, dishahihkan al-Albani)
Pelajaran: Penengah harus adil, tenang, dan menjaga kehormatan semua pihak.
2️⃣ Kasus Jamilah binti Ubay dengan Tsabit bin Qais
📌 Jamilah tidak lagi mencintai suaminya. Rasul menengahi dan memutuskan perceraian (khulu’) setelah Jamilah bersedia mengembalikan mahar.
“Apakah kamu bersedia mengembalikan kebun (mahar) yang diberikan suamimu?”
Jamilah menjawab: “Ya.”
Pelajaran: Cinta yang hilang tidak boleh dipaksakan. Keadilan tetap dijaga.
3️⃣ Barirah dan Mughits
📌 Setelah merdeka, Barirah ingin bercerai. Rasul tidak memaksakan, hanya memberi saran secara lembut.
“Wahai Barirah, seandainya kamu tetap bersamanya…”
Barirah bertanya: “Apakah ini perintah?”
Rasul menjawab: “Bukan, ini hanya saran.”
Pelajaran: Tidak semua tahākum berakhir kompromi. Keputusan akhir tetap pada pihak berselisih.
4️⃣ Umar bin Khattab Menasihati Hafshah
📌 Umar menasihati putrinya Hafshah saat konflik dengan Rasulullah, menunjukkan peran wali yang peduli dan tegas.
“Jangan ikuti Aisyah… Bila kamu menyakitinya, kamu menyakiti dirimu sendiri.”
(HR. Bukhari)
Pelajaran: Wali memiliki posisi strategis dalam meredakan konflik rumah tangga.
📌 Prinsip-Prinsip Tahākum dalam Islam
1️⃣ Keadilan & Kasih Sayang – Hakim harus bijak, tidak keras tanpa sebab.
2️⃣ Melibatkan Dua Keluarga – Seimbang dan adil, seperti dalam QS An-Nisa: 35.
3️⃣ Komitmen pada Islah – Jika niat baik, Allah akan beri taufik.
4️⃣ Tidak Memaksakan Kehendak – Keputusan tetap milik pihak berselisih.
5️⃣ Menjaga Aib Pasangan – Jangan bawa konflik ke publik/media sosial.
🧭 Aplikasi Tahākum dalam Konteks Modern
✅ Mendatangi ustadz atau konselor keluarga yang paham syariat dan adil
✅ Membentuk ḥakam syar’i saat krisis berat
✅ Menghindari eksploitasi konflik demi ego pribadi
✅ Berani introspeksi, tidak sekadar menyalahkan pasangan
🧠 Kesimpulan
“Saat cinta mulai retak, tahākum adalah jalan syar’i untuk memperbaiki, menengahi, dan menyelamatkan.”
Keteladanan Rasulullah dan para sahabat menunjukkan bahwa tahākum adalah solusi elegan dan syar’i untuk menghadapi badai rumah tangga. Ia menjembatani keras kepala dan pengabaian, dan menjadi bukti nyata dari Qowwamah sejati.
🧔♂️ Coach Hafidin
Murobbi Rumah Tangga Qowwamah | Penengah Krisis Harmoni Menuju Peradaban Cinta
Barokallah fiikum
Coach Hafidin – Mentor Poligami Expert
Baca Juga: