
Coach Hafidin | 0812-8927-8201
📌 Pendahuluan: Poligami Bukan Sekadar Niat, Tapi Jalan Mujahadah
Poligami bukan untuk pria sembarangan. Ia adalah syariat yang mulia sekaligus ujian yang serius. Sebagaimana jihad di medan perang menuntut persiapan, strategi, dan pengorbanan jiwa serta harta, maka poligami juga menuntut mujahadah — perjuangan yang total demi menjalankan perintah Allah dengan adil, bertanggung jawab, dan mendatangkan maslahat, bukan mafsadat.
“…dan mereka yang berjihad di jalan Kami, pasti akan Kami tunjukkan jalan-jalan Kami.”
(QS. Al-‘Ankabut: 69)
Dan salah satu bentuk mujahadah yang jarang disadari oleh para calon suami poligami adalah mujahadah finansial — yaitu keberanian untuk mengeluarkan harta demi menempuh jalan ilmu, bimbingan, dan transformasi diri.
💳 Salah Satu Bentuk Mujahadah: Membayar Fee Program PMP
Tidak sedikit laki-laki yang berani menikah lagi, tapi tidak berani membayar harga untuk menjadi layak memimpin rumah tangga bertingkat. Mereka merasa sudah cukup dengan semangat, tapi lupa bahwa semangat tanpa ilmu adalah jalan cepat menuju kehancuran.
Sukses poligami tidak hanya butuh niat baik, tapi kesiapan jiwa dan strategi yang terlatih.
Dalam konteks inilah, membayar fee Program Private Mentoring Poligami (PMP) bukan sekadar transaksi uang, melainkan:
✔️ Investasi karakter Qowwam
✔️ Deklarasi keseriusan mujahadah
✔️ Bukti kesiapan mental dan spiritual untuk naik kelas sebagai pemimpin keluarga yang lebih besar dan kompleks
🤲 Mengapa Harus Berani Berkorban secara Finansial?
Dalam banyak literatur tarbiyah dan kepemimpinan, dikenal prinsip:
“Man lam yudhahi la yantashir.” – Siapa yang enggan berkorban, tidak akan menang.”
Para ulama dan murabbi sepakat bahwa pengorbanan adalah syarat awal perubahan. Dan dalam konteks lelaki dewasa yang ingin menjemput amanah poligami, pengorbanan finansial menjadi gerbang awal seleksi ilahiyah: siapa yang sungguh-sungguh, siapa yang sekadar penasaran.
Banyak orang berkata:
“Ilmu poligami mestinya gratis. Ini kan syariat!”
Padahal, justru karena ini syariat yang agung, maka ia tidak boleh dipermainkan oleh lelaki gratisan, malas belajar, dan lari dari proses mujahadah.
🧠 Sisi Psikologis: Komitmen Itu Butuh Harga
Dalam psikologi perilaku (behavioral economics), dikenal istilah “sunk cost effect” — bahwa seseorang akan lebih berkomitmen terhadap sesuatu ketika ia telah mengeluarkan pengorbanan besar, terutama dalam bentuk harta.
Itulah sebabnya, program-program murah atau gratis justru jarang berhasil membentuk karakter. Sebab, manusia cenderung menyepelekan apa yang tidak ia bayar mahal.
Maka, fee program PMP bukanlah beban, melainkan penyaring kesungguhan.
Hanya mereka yang siap berkorban yang layak mendapatkan bimbingan yang mendalam, eksklusif, dan transformatif.
📚 Argumentasi Syar’i: Harta untuk Ilmu dan Perubahan Diri
Dalam Islam, harta yang dikeluarkan untuk belajar adalah harta yang paling diberkahi.
Imam Syafi’i berkata:
“Ilmu tidak akan diberikan padamu kecuali bila engkau memberi seluruh dirimu kepadanya.”
Begitu juga poligami: tidak akan diberikan kepada siapa pun kecuali jika ia berani memberi seluruh kesungguhan dirinya — termasuk hartanya — untuk mempersiapkan diri secara utuh.
🛑 Penutup: Kalau Tak Sanggup Bayar Ilmu, Lalu Siapkah Menanggung Derita Salah Poligami?
Ketika seseorang merasa berat mengeluarkan harta untuk belajar dan memantaskan diri dalam program PMP, pertanyaan pentingnya adalah:
“Lalu berapa biaya yang sanggup Anda bayar untuk memperbaiki kehancuran rumah tangga karena salah poligami?”
📌 Karena:
- Perceraian mahal
- Patah hati istri pertama berdampak panjang
- Anak-anak kehilangan stabilitas emosi
- Citra suami rusak, bahkan bisa kehilangan pekerjaan dan jaringan sosial
Fee PMP yang dianggap mahal oleh sebagian orang, sesungguhnya terlalu murah dibandingkan ongkos kehancuran yang mungkin terjadi akibat poligami yang dijalankan tanpa ilmu, tanpa mentor, dan tanpa kesiapan jiwa Qowwamah.
🌟 Maka ingatlah:
Sukses Poligami Perlu Mujahadah. Dan Salah Satu Bentuk Mujahadah Itu Adalah: Berani Membayar Fee Program PMP.
Bukan untuk kami,
tapi untuk Allah,
untuk dirimu sendiri,
dan untuk masa depan keluarga yang engkau pimpin.
Barokallah fiikum
Coach Hafidin – Mentor Poligami Expert
Baca Juga: