Coach Hafidin | 0812-8927-8201
Saatnya Menjadi Penanggung Syariat, Pembawa Perubahan, dan Pionir Keadilan
📘 Abstrak
Menjadi umat Muhammad ﷺ bukan sekadar status keagamaan—ia adalah mandat peradaban. Allah menetapkan umat ini sebagai “sebaik-baik umat” bukan karena jumlahnya, tetapi karena kualitas kesiapannya memikul syariat, menebar dakwah, dan menegakkan keadilan.
Artikel ini menegaskan bahwa laki-laki yang puas menjadi biasa-biasa saja, enggan menanggung beban syariat seperti poligami, jihad, dan pembangunan berkeadilan, bukanlah representasi umat terbaik yang dimaksud dalam Al-Qur’an. Justru mereka yang menempa diri secara serius untuk menjadi agen perubahan sosial dan spirituallah yang pantas disebut sebagai ummat Muhammad yang sejati.
1️⃣ Umat Muhammad Bukan Umat Biasa
Allah berfirman:
“Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah…”
(QS. Ali ‘Imran: 110)
Ayat ini bukan pujian kosong, tetapi deskripsi tugas.
Umat Muhammad bukan kumpulan pengikut pasif, tapi barisan militan yang aktif menyeru kebaikan, mencegah keburukan, dan menanggung beban amanah keimanan.
👉 Maka laki-laki yang hidup tanpa misi, tanpa keberanian, tanpa tanggung jawab sosial — bukanlah wujud umat terbaik. Ia hanya menjadi statistik, bukan garda depan peradaban.
2️⃣ Lelaki Biasa: Mudah Lelah, Takut Risiko, Enggan Tumbuh
Ciri lelaki biasa-biasa saja:
- ❌ Takut memikul tanggung jawab besar (rumah tangga ganda, kepemimpinan sosial),
- ❌ Lebih sibuk mencari kenyamanan pribadi ketimbang keberkahan misi,
- ❌ Tidak tahan kritik dan beban sosial,
- ❌ Menghindari syariat berat seperti jihad, poligami, dan amar ma’ruf nahi munkar.
➡️ Lelaki seperti ini mudah dikendalikan oleh arus zaman, oleh istri yang dominan, oleh sistem yang menjajah.
3️⃣ Umat Terbaik Adalah Penanggung Beban Syariat
Syariat Islam bukan hanya soal salat dan zakat, tapi juga:
- ⚖️ Poligami: Amanah keluarga majemuk & kepemimpinan emosional
- 🛡️ Jihad Fii Sabilillah: Pertaruhan harta dan nyawa demi Islam
- 📣 Dakwah & Amar Ma’ruf: Keberanian saat yang lain diam
- 🏛️ Keadilan Sosial: Membangun masyarakat dari akar hingga struktur atas
Semua ini tidak bisa dijalankan oleh lelaki lembek, pengecut, manja, atau takut kehilangan reputasi.
4️⃣ Poligami: Ujian Kesiapan, Bukan Pelampiasan
Poligami dengan adab, ilmu, dan spiritualitas tinggi adalah:
- 🧭 Latihan menjadi pemimpin yang dicintai dan dihormati
- ⚖️ Madrasah keadilan paling konkret dalam Islam
- 🌱 Bukti kesiapan mengelola dinamika jiwa manusia secara bijak
Lelaki yang takut poligami, bukan karena belum mampu, tapi karena belum siap ditempa.
5️⃣ Militan Tapi Beradab: Wajah Ideal Lelaki Muslim
Menjadi militan bukan berarti beringas, tapi:
- 💪 Berkomitmen tinggi
- 🧘 Sabar terhadap tekanan sosial
- 🛤️ Istiqamah menempuh jalan berat
Umat Muhammad adalah:
- ❤️ Pasukan cinta & logika
- 🕌 Ahli ibadah yang tegas dalam kebenaran
- 👨👩👧👦 Pembangun sistem sosial & keluarga harmonis
6️⃣ Penutup: Waktunya Naik Kelas, Jangan Jadi Lelaki Pas-Pasan
Umat ini tak butuh lelaki pas-pasan.
Umat ini sedang butuh:
- 🔥 Lelaki yang rela meninggalkan zona nyaman demi syariat
- 📚 Lelaki yang belajar sungguh-sungguh menjadi Qowwam
- 🏋️ Lelaki yang siap menanggung banyak beban dan tetap bersyukur
- 🌌 Lelaki yang siap dicintai langit karena perjuangannya di bumi
“Bukan termasuk umatku orang yang tidak peduli terhadap urusan kaum Muslimin.”
(HR. Muslim)
➡️ Maka jika hari ini seseorang tidak peduli pada peluang dakwah sosial, tidak siap poligami, tidak tertarik menjadi agen perubahan, dan hanya ingin hidup biasa-biasa saja…
Maka ia sedang meninggalkan kemuliaan sebagai umat terbaik.
🔑 Kata Kunci:
Lelaki Qowwam, Poligami, Syariat, Jihad, Umat Terbaik, Perubahan Sosial, Dakwah Beradab, Islam Kaffah, Kepemimpinan Spiritual
Barokallah fiikum
Coach Hafidin – Mentor Poligami Expert
Baca Juga: