HomeBlogPoligamiFitrah, Cinta, dan Intim:

Fitrah, Cinta, dan Intim:

Fitrah, Cinta, dan Intim:

Coach Hafidin | 0812-8927-8201

Sunnah Mencukur Bulu Kemaluan & Kesiapan Istri Menyambut Suami dalam Perspektif Nabawi

📿 Pernikahan dalam Islam bukan sekadar akad dan hidup bersama,
tetapi juga perjalanan spiritual dan biologis yang penuh adab dan tuntunan.

Bahkan soal perawatan tubuh paling privat seperti mencukur bulu kemaluan, Nabi Muhammad Shallallāhu ‘alaihi wa sallam memberikan bimbingan rinci dan penuh hikmah.

📚 Dalam artikel ini, kita akan menyatukan tiga hadits besar:

1️⃣ Hadits Fitrah (HR. Muslim) – tentang mencukur bulu kemaluan
2️⃣ Hadits Jabir tentang kesiapan istri (HR. Bukhari 5079)
3️⃣ Hadits Jabir tentang nasehat Nabi agar menunda pulang (HR. Muslim 715)

💞 Ketiganya berpadu menjadi strategi spiritual-cinta-biologis dalam membangun rumah tangga harmonis.

🪒 1. Mencukur Bulu Kemaluan adalah Fitrah (HR. Muslim)

“عَشْرٌ مِنَ الْفِطْرَةِ… حَلْقُ الْعَانَةِ…”
“Sepuluh perkara dari fitrah: …mencabut bulu ketiak dan mencukur bulu kemaluan (ḥalq al-‘ānah).”
(HR. Muslim no. 261)

📝 Penjelasan:
Ḥalq al-‘ānah artinya mencukur rambut di sekitar kemaluan.
➡️ Berlaku untuk laki-laki dan perempuan.

📖 Imam Nawawi:

“Ini berlaku bagi semua. Tidak boleh dibiarkan lebih dari 40 hari.”

📖 Imam Ghazali:

“Istri yang cerdas tahu bahwa tubuhnya harus siap menjadi taman hiburan halal bagi suaminya.”

💄 2. Kesiapan Istri Menyambut Suami (HR. Bukhari no. 5079)

Ketika Jabir pulang dari peperangan dan mendapati istrinya sudah berhias dan membersihkan diri, Rasulullah berkata:

“أَصَبْتَ حِكْمَةً، لَوْ أَنَّكَ جَاءْتَ وَهِيَ غَيْرُ ذَلِكَ، لَسَاخَطْتَهَا”
“Engkau telah bertindak bijak. Andaikan engkau mendatanginya dalam kondisi tidak demikian, mungkin engkau akan marah kepadanya.”

📝 Pelajaran:
✅ Rasul mengakui pentingnya kesiapan fisik istri—termasuk mencukur dan berhias—untuk menyambut suami.
✅ Ketidaksiapan istri secara fisik dapat mengganggu suasana batin suami.
✅ Menjaga kebersihan dan adab biologis sangat penting secara konsisten.

🕰️ 3. Memberi Waktu Istri Bersiap (HR. Muslim no. 715)

🗣️ Rasulullah SAW bersabda:

“إذا أطال أحدكم الغيبة فلا يطرق أهله ليلاً”
“Jika salah seorang dari kalian lama bepergian, janganlah mengetuk (mendatangi) istrinya di malam hari.”
(HR. Muslim no. 715)

Dalam satu riwayat lain disebutkan:

“حتى تمتشط الشعثة، وتستحد المغيبة”
“…hingga istri yang rambutnya kusut sempat menyisir, dan yang lama tidak bercukur bisa mencukur bulu kemaluannya.”
(HR. Muslim 715, Ahmad, Abu Dawud)

📝 Penjelasan Ilmiah Hadits Ini:
تستحد adalah kata kerja dari istihdād, artinya mencukur rambut kemaluan.
✦ Rasul memberi isyarat langsung bahwa suami perlu memberi kesempatan kepada istri untuk merapikan area intim sebelum berhubungan.

📌 Ini menunjukkan:
🔹 Adab biologis dalam Islam sangat tinggi.
🔹 Rasa malu dan penghormatan terhadap perasaan pasangan dijaga dengan sempurna.

🔗 Integrasi Ketiga Hadits dalam Konteks Kehidupan Suami-Istri

🏡 Korelasi dengan Rumah Tangga Qowwamah

🧔‍♂️ Coach Hafidin mengajarkan bahwa:

“Istri yang menjaga fitrah tubuh adalah bidadari biologis bagi suaminya, dan suami yang memberi ruang bagi istri untuk merapikan dirinya adalah suami yang Qowwam dengan kelembutan.”

🔑 Kunci dari Pesona Rumah Tangga:

❤️ Istri menjaga tubuh dan memuliakan suami
❤️ Suami sabar, memberi waktu, dan tidak menuntut mendadak
❤️ Keduanya menjadikan hubungan biologis sebagai ibadah, bukan hanya keinginan

✍️ Kesimpulan: Cukur, Cinta, dan Sunnah yang Terlupakan

Mencukur bulu kemaluan bukan tabu.
Ia adalah fitrah, sunnah, adab, cinta, dan ibadah.
Rasulullah mengajarkannya dengan terang, dan memuji istri yang menyambut suami dengan tubuh yang bersih.

💌 Maka wahai para istri:
Rawat tubuhmu, sambut suamimu, dan niatkan setiap pisau yang menyentuh kulitmu sebagai bagian dari ibadahmu kepada Allah.

👤 Coach Hafidin
Penggali Sunnah Rumah Tangga | Murabbī Keintiman dalam Bingkai Syariat dan Qowwamah

Barokallah fiikum
Coach Hafidin – Mentor Poligami Expert


Baca Juga: