Ditulis Oleh: Coach Hafidin | 0812-8927-8201
Menempati Rumah dengan desain Nan mewah dan megah, seharusnya membuat suami atau istri betah di rumah dan sebentar saja keluar dari Rumah Kerinduan membara ingin pulang untuk menikmati nyamannya rumah.
Namun tidak sedikit, saat suami istri penghuni rumah tersebut, tidak harmonis, mereka tidak merasakan kemewahan, tidak menikmati kemegahan dan terasa hambar saat semua anggota keluarga berada di rumah.
Tak sedikit pula, suami atau istri lebih menikmati bercengkrama di cafe atau tempat hiburan malam atau di majlis ilmu bersama ahli ilmu, dibandingkan ngobrol, bercanda ria dan bercengkrama berlama-lama di Ruang keluarga bersama seluruh anggota keluarga atau di kamar bersama istri.
Kemewahan memang bisa menjadi sebab kebahagiaan, tapi bukan yang utama. Sebab, kebahagiaan tidak ada hubungannya dengan sehat atau sakit, kaya atau miskin, serba kekurangan atau serba mewah.
Kebahagiaan merupakan pencapaian keadaan jiwa yang menerima kedigdayaan Allah atas takdir akhir, memanfaatkan kedigdayaan Allah untuk masa depan dan kesukaan memberi berbuat lebih baik untuk sesama.
Kemewahan rumah, sungguh indah jika suami atau istri menerima secara suka cita atas atas Rububiyah-Nya dan atas takdir dikaruniai pasangan hidup, seperti yang saat ini. Kecantikannya, bentuk tubuhnya, watak bawaannya, karakternya dan hasil akhir dari proses pengalaman hidupnya dimasa lalu.
Kemegahan rumah, sungguh sangat baik, sangat berpotensi dan sangat beralasan untuk mencapai puncak kenikmatan hidup dan kebahagiaan, jika totalitas ketergantungan untuk mendapatkan arahan dan totalitas kepasrahan untuk meraih keinginan hanya kepada Allah, serta melepas ketergantungan dan harapan kepada selain Allah. Bukti dari semua ketergantungan dan harapan hanya kepada Allah itu, menghiasi rumah dari partisipasi aktif untuk terus meningkatkan mutu interaksi dan komunikasi, tanpa pamrih dan zero kata saling dalam keseharian.
Baca Juga:
Menahan Marah Itu Pilihan; Tidak Marah Menciptakan Surga Kehidupan
Kata saling dalam aktivitas membangun keharmonisan dan kebahagiaan adalah racun yang dihembuskan setan untuk merusak totalitas bergantung dan berharap hanya kepada Allah, bahkan merusak pahala dan ridlo Allah secara keseluruhan.
Tulus, murni, bening dan asli itu lepas dari kata saling dalam seluruh operasinya. Sebab, kata saling ada ketergantungan dan ada harapan selain Allah untuk membalas sikap, pilihan kata dan perilaku, minimal yang sama dari sebuah aktivitas.
Mindset kaya, hanya ada memberi dan zero harapan menerima. Maka, dampak jangka panjangnya suami istri bertabur kebahagiaan dan berlomba dalam berbagai area kebaikan. Akhirnya, rumah mewah dan megah, bisa menjadi penguat pencapaian kebahagiaan.
Barokallah fiikum
Coach Hafidin – Mentor Poligami Expert.