HomeBlogPolitikKAMTIBMASSeorang Muslim Wajib Menjadikan Moral Nabi sebagai Rujukan Moral Pancasila dalam Berbangsa dan Bernegara

Seorang Muslim Wajib Menjadikan Moral Nabi sebagai Rujukan Moral Pancasila dalam Berbangsa dan Bernegara

Seorang Muslim Wajib Menjadikan Moral Nabi sebagai Rujukan Moral Pancasila dalam Berbangsa dan Bernegara

Ditulis Oleh: Ki Iding Banten | 0812-8927-8201

Islam agama Sempurna, maka pasti ummatnya bisa beribadah disegala area, keadaan dan kondisi seseorang dan bangsa manapun.

Islam agama sempurna, pasti ada pilihan amal terbaik untuk ummatnya disaat keadaan sosial, ekonomi dan politik di suatu negeri, tidak sesuai standar Islam, tidak untuk pengamalan Islam atau sekalipun tidak memberi fasilitas pengamalan Islam.

Islam agama sempurna, pasti memberi jawaban atas setiap persoalan individu, masyarakat, bangsa dan negara.

Islam agama sempurna, pasti punya cara untuk mengeluarkan keterpurukan sebuah bangsa atau negara.

Bangsa Indonesia dan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Rahmat dari Allah Ta’ala bagi ummat Islam, seluruh anak bangsa Indonesia dan bisa juga bagi seluruh ummat manusia di seluruh dunia.

Pancasila sebagai sebuah falsafah negara yang dibangun, disepakati oleh seluruh elemen bangsa dan telah menjadi dasar moralitas bangsa, maka harus menjadi kekuatan moral bersama, untuk kemajuan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Bagi Ummat Islam, Pancasila adalah hasil Ijtihad politik tokoh bangsa dan Ulama Islam, yang didasari oleh keanekaragaman umat beragama yang ada di Indonesia. Bahkan banyak tokoh bangsa yang menjadikan Pancasila, seperti Piagam Madinah Zaman Awal Islam.

Bagi Ummat Islam, nilai moral Pancasila harus merujuk, dibangun dan didirikan diatas Moralitas yang diajarkan dan dicontohkan oleh Baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Begitu juga, anak bangsa yang lain, punya kewajiban menegakkan moralitas bangsa yang terdapat dalam Pancasila berdasarkan keteladanan pembuat atau pembawa agamanya.

Maka, sebagai Ummat Islam bangsa Indonesia, seyogyanya berani menunjukkan Akhlak, Moralitas atau attitude Islam atau atau Akhlak Nabi Muhammad SAW dalam keseharian hidup berbangsa dan bernegara.

Jika ini dilakukan oleh seluruh rakyat indonesia yang beragama Islam, juga oleh pengusaha, politisi dan ulamanya, maka Indonesia akan bernuansa Islami dengan Akhlak Islami.

Pada gilirannya, Ummat Islam bisa menjadi penjaga kemerdekaan, pemelihara kedaulatan bangsa dan penguat Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pikiran ini, sudah seharusnya, dibicarakan, dipromosikan dan dijadikan tema besar setiap ayah, ketua RT, Ketua RW, Lurah/kepala Desa, Camat, Bupati, Gubernur dan Presiden, agar bangsa Indonesia serempak melakukan perbaikan bangsa, bebas dari Korupsi, Narkoba dan sumber sebab kerusakan KAMTIBMAS, menuju Indonesia yang lebih baik, lebih bermoral tinggi, unggul, berdaulat penuh dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, menjadi kekuatan perubahan bangsa-bangsa lain untuk membebaskan manusia dari penjajahan manusia di Seluruh Dunia.

Ummat Islam bangsa Indonesia, jika kembali sadar dan kembali menjunjung tinggi Nilai Luhur Islam, bisa dipastikan menjadi Bangsa Indonesia dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang Baldah Thaoyyibah dab Robbun Ghafur.

Barokallah fiikum
Ki Iding Banten – Aktivis Nahi Mungkar GEBRAK Banten


Baca Juga : Bantenku Sayang, Bantenku Malang Diobok-obok Oleh Kedunguan Penguasa Amoral