
Coach Hafidin |ย 0812-8927-8201
Mengapa Mental Gratisan Adalah Racun Bagi Para Pejuang Kehidupan, Apalagi Suami Qowwam
โIlmu itu ibarat cahaya. Tapi ia tak akan pernah menembus hati yang tidak mau berproses.โ
๐น 1. Fenomena Ironis: Banyak Ilmu, Sedikit Perubahan
Kita hidup di zaman serba mudah. Ilmu tersedia di:
- YouTube
- TikTok
- Podcast
- E-book bajakan
Namun, semakin banyak akses ilmu, semakin sedikit manusia yang benar-benar berubah.
Ilmu tanpa proses transformasi hanyalah informasi kosong.
Informasi tanpa pengorbanan hanya melahirkan kebanggaan semu:
Merasa tahu, tapi tak pernah menjadi.
๐น 2. Ilmu Bisa Dicari. Tapi Transformasi Harus Dijemput.
โIlmu adalah bagian kecil dari perubahan. Selebihnya adalah keberanian, konsistensi, dan keikhlasan dibimbing.โ
โ Coach Hafidin
Mentor profesional bukan sekadar pemberi materi.
Ia fasilitator perubahanโmengarahkan, mengawal, dan menempa.
๐ Itulah mengapa mentor bukan pelit ilmu, tapi selektif dalam membuka jalur transformasi.
Karena ilmu di tangan orang yang belum siap hanya akan menjadi:
- Kebanggaan palsu
- Senjata ego
- Alat pembenaran diri
๐น 3. Mental Gratisan: Awal dari Kehancuran Karakter
Orang yang terbiasa mental gratisan akan:
- Meremehkan proses
- Lari dari tekanan
- Tak menghormati nilai
- Tak siap berkorban
- Gagal istiqamah
Mental ini bahkan menular ke ranah spiritual:
- Mau poligami, tapi tak mau didampingi
- Mau jadi Qowwam, tapi hanya bermodal konten
- Mau perubahan cepat, murah, instan
๐ Padahal perubahan tak bisa diburu murah.
Poligami bukan nafsu, tapi amanah spiritual dan peradaban.
๐น 4. Kita Tidak Kekurangan Ilmu, Tapi Krisis Adab terhadap Ilmu
๐ Imam Malik ุฑุญู ู ุงููู berkata:
“Tidak akan pernah berhasil generasi akhir umat ini kecuali dengan apa yang membuat generasi awal berhasil.”
Apa yang membuat generasi awal berhasil?
Adab terhadap ilmu.
Mereka mencium tangan guru, berpuasa untuk menghafal hadits, menempuh ribuan kilometer demi satu pelajaran.
Kini?
- Cukup scroll
- Mau paham tanpa guru
- Mau poligami bermodal obrolan grup WA
๐ Ini bencana.
Merasa tahu, padahal belum pernah ditempa.
๐น 5. Mentor Profesional Tahu: Ilmu yang Tak Dihargai, Tak Akan Mengubah
Di Private Mentoring Poligami, kami menolak murid yang hanya ingin ilmu.
Kami hanya menerima mereka yang siap berubah.
Karena:
- Poligami bukan sekadar nikah lagi
- Menjadi Qowwam bukan soal retorika
๐ Jika diberikan secara gratis, tanpa ikatan komitmen, hasilnya:
- Mentoring gagal
- Suami stagnan
- Istri kecewa
๐น 6. Transformasi Diri Harus Dibayar dengan Sesuatu
Perubahan sejati lahir dari:
- Waktu
- Tenaga
- Harta
- Keikhlasan
๐ Nabi ๏ทบ bersabda:
โBersungguh-sungguhlah terhadap apa yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah dan jangan lemah.โ
(HR. Muslim)
๐ Inilah makna iqamatuddin dalam rumah tangga.
Bukan dari gratisan. Tapi dari totalitas.
๐น 7. Penutup: Yang Gratis Itu Godaan, Bukan Jalan Keselamatan
Ilmu boleh gratis.
Tapi transformasi harus dibayar.
Kalau tidak dengan uang, maka dengan waktu, pengorbanan, dan sikap siap belajar.
๐ Jika Anda masih hidup dengan mental gratisan, tinggalkan sekarang.
Bangun hidup Anda dengan prinsip Qowwamah:
- Siap dibimbing
- Siap bayar harga perubahan
- Siap mencintai proses
- Siap ditertawakan karena beda arah
Karena hanya lelaki yang berani berproses yang akan menjadi pemimpin sejati:
Dicintai istri, dibanggakan keluarga, dan dimuliakan Allah.
๐ Mentor profesional bukan pelit ilmu, tapi tahu bahwa transformasi tidak bisa dibangun dari sesuatu yang gratis. Yang murahan bukan ilmunya, tapi mental murid yang tidak siap ditempa.
Barokallah fiikum
Coach Hafidin โ Mentor Poligami Expert
Baca Juga: