
Coach Hafidin | 0812-8927-8201
Hei para lelaki,
jangan pura-pura alim kalau hati lo bergejolak.
Nikah itu fitrah, dan jujur saja, ingin nambah istri itu normal.
Masalahnya, banyak yang sok suci, sok nggak butuh.
Padahal di belakang layar, scroll medsos isinya wanita semua,
DM sana-sini,
atau paling standar: berani sama janda di bisik-bisik, tapi penakut di hadapan istri sendiri.
1️⃣ Nikah Itu Fitrah
Bukan gaya-gayaan.
Bukan ikut-ikutan.
Ini fitrah yang Allah tanam sejak Adam ketemu Hawa.
Lo mau lawan? Silakan.
Cuma hati lo bakal gelisah, syahwat lo liar, dan hidup lo garing.
2️⃣ Nambah Istri Itu Normal
Normal, Bro. Jangan munafik.
Kalau ada lelaki bilang:
“Saya cukup satu, saya nggak ada rasa sama yang lain”
👉 Itu dua kemungkinan: bohong gede atau udah mati rasa.
Fitrah lelaki emang cenderung ke variasi.
Bedanya: ada yang liar, ada yang syar’i.
- Kalau lo nggak belajar → fitrah lo berubah jadi selingkuh murahan.
- Kalau lo serius belajar → fitrah lo naik kelas jadi poligami bermartabat.
3️⃣ Belajar Itu Wasilah Utama
Lo pikir poligami cuma modal nafsu? ❌ Salah, Bos.
Poligami itu mainannya lelaki Qowwam:
- ngerti adil
- ngerti nafkah
- ngerti komunikasi
- ngerti kepemimpinan
Kalau lo nggak belajar → hasilnya kayak anak SD main saham: bangkrut.
- Istri hancur
- Rumah tangga chaos
- Nama lo tercoreng
Tapi kalau lo belajar → fitrah lo jadi bahan bakar untuk bangun keluarga istimewa.
4️⃣ Kebutuhan vs Keinginan
- Lo butuh nikah buat iman, sehat, jaga diri.
- Lo pengen nambah istri buat bahagia, besar, dihormati.
Dua-duanya sah.
Tapi cara meraih? HARUS lewat ilmu.
👉 Belajar = wasilah.
👉 Tanpa belajar = wasilah hancur.
🎯 Kesimpulan
✅ Nikah itu fitrah.
✅ Nambah istri itu normal.
Tapi kalau lo nggak belajar → jadi sultan sial: kaya syahwat, miskin ilmu.
Kalau lo belajar → jadi Qowwam perkasa: pemimpin, dicintai, dihormati, dikagumi.
👉 Pertanyaan buat lo, Bro:
Mau jadi lelaki Qowwam yang naik kelas dengan poligami bermartabat,
atau cukup puas jadi lelaki standar yang pura-pura kuat tapi diem-diem liar?
Barokallah fiikum
Pelatih Hafidin – Pendiri Poligami Pendampingan Swasta
Baca Juga: