
KH. Hafidin, S.Ag. | 0812-8927-8201
Oleh: Coach Hafidin — Pengamat Poligami, Qowwamah Strategist, dan Penafsir Peradaban dari Logika Nubuwwah
📍 Pendahuluan: Saat Langit Menggenggam Peta Dunia
Dunia hari ini sedang dipentaskan dengan skrip yang sangat tua—bahkan lebih tua dari deklarasi Israel tahun 1948. Umat Islam yang hanya membaca geopolitik dari layar TV atau kanal YouTube akan selalu tertinggal jauh dibanding mereka yang membaca dunia dari wahyu dan nubuwwah.
Ketika Iran dan Israel terlibat dalam ketegangan yang kian memanas, kita perlu bertanya:
- Apakah ini sekadar konflik dua negara?
- Ataukah bagian dari skenario global akhir zaman?
- Dan mengapa Rasulullah ﷺ menyebut Isfahan — bukan Yerusalem atau Damaskus — sebagai markas utama pasukan Dajjal?
📖 Hadis Shahih: Isfahan dan 70.000 Yahudi Pendukung Dajjal
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Yatba‘u al-Dajjāl min Yahūd Isfahān sab‘ūna alfa ‘alayhim al-ṭayālis.”
“Dajjal akan diikuti oleh 70.000 orang Yahudi dari Isfahan, mereka mengenakan ṭayālis (jubah khas Yahudi).”
(HR. Muslim, No. 2944)
🔎 Ini bukan pernyataan politis, bukan propaganda, tapi nubuat dari lisan Nabi ﷺ yang penuh hikmah.
🧭 Isfahan: Kota di Tengah Iran, Tapi Disebut Basis Dajjal?
Pertanyaannya:
Mengapa Nabi tidak menyebut “Yahudi Madinah” atau “Yahudi Palestina,” tapi “Yahudi Isfahan”?
Karena dalam strategi semesta akhir zaman:
- Isfahan adalah titik geografis penting
- Iran adalah negara besar yang bisa menjadi perisai atau pangkalan
- Bisa saja, Isfahan menjadi lokasi “pengambilalihan terselubung” oleh kekuatan Yahudi global
💥 Perang Iran vs Israel: Konflik atau Panggung Ilusi?
Banyak yang mengira Iran adalah musuh utama Israel. Tapi bagi yang membaca geopolitik dengan cahaya nubuwwah, bisa melihat kemungkinan lain:
Hipotesis Profetik Strategis:
Israel bisa saja dikorbankan oleh kekuatan Yahudi global untuk menciptakan ilusi kemenangan Islam. Lalu, melalui euforia itu, mereka mengalihkan pusat kendali ke tempat yang tidak dicurigai umat: Isfahan.
Skemanya:
- Iran menang → Israel hancur
- Dunia Muslim bersorak
- Tapi… Isfahan direbut, dijadikan markas pendukung Dajjal
📌 Ini bukan teori konspirasi. Ini pola strategis berdasarkan nubuwwah.
⚠ Ceteris Paribus dalam Tafsir Akhir Zaman
Dalam logika dan ekonomi, dikenal istilah Ceteris Paribus (dengan asumsi faktor lain tetap).
Jika:
- Nubuat Nabi tentang Isfahan sebagai markas Dajjal adalah sahih
- Sistem Yahudi global masih berambisi atas Timur Tengah
Maka:
Ceteris Paribus: Isfahan akan dikuasai mereka — apa pun ideologi Iran hari ini.
🧬 Kesimpulan Strategis: Jangan Tertipu Heroisme Instan
Umat Islam tidak boleh terjebak dalam euforia:
- Jangan cepat kagum dengan siapa yang menghancurkan Israel
- Jangan percaya semua narasi anti-Zionis
- Jangan mengira semua lawan Israel otomatis berada di pihak kita
📌 Bisa jadi… mereka hanya pion pengalih perhatian dari pusat makar sebenarnya.
✊ Penutup: Saatnya Bangkit dengan Cahaya Nubuwwah
Kita sedang memasuki fase “tak terlihat oleh mata dunia, tapi dicatat oleh langit.”
Bangunlah kesadaran. Bacalah dunia dengan kacamata Nabi. Jangan sampai:
Israel hancur, tapi Isfahan jatuh.
Musuh lama pergi, tapi markas Dajjal berdiri.
Dan kita… hanya menjadi penonton.
Wallahu a’lam bish-shawab.
Barokallah fiikum
KH. Hafidin –Ssebagai Panglima Lapangan
Baca Juga: