
KH. Hafidin, S.Ag. | 0812-8927-8201
“Jika sejarah tak cukup membangkitkanmu, maka marahnya tanah yang diinjak dan langit yang dinaungi akan membukakan matamu.”
– (Refleksi untuk Rakyat Banten)
Indonesia bukan sekadar kumpulan pulau.
NKRI bukan sekadar hasil kompromi politik.
Ia adalah amanah sejarah, buah dari darah, peluh, dan doa para ulama dan pejuang.
Dan Banten, bukan sekadar provinsi di ujung barat Jawa. Ia adalah benteng. Ia adalah awal. Ia adalah sumbu api perlawanan.
Di tengah derasnya infiltrasi kekuatan asing, terutama lewat skema penjajahan ekonomi gaya baru (oligarki global yang bermitra dengan kepentingan Cina), militansi rakyat Banten harus bangkit.
Bukan demi kebencian. Tapi demi cinta kepada Allah, Rasul-Nya, dan tanah air yang diberkahi.
🏛 Empat Pondasi Nasionalisme Rakyat Banten
- Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 adalah Hasil Ijtihad Terbaik Para Ulama Pejuang
– Pancasila bukan sekadar produk politik sekuler. Ia adalah buah ijtihad ulama yang disusun dalam semangat tauhid dan persatuan.
– Pembukaan UUD 1945 adalah Mitsaq Ghalizh, perjanjian agung bangsa Indonesia. - NKRI adalah Hasil Final Ulama di Era Mulkan Jabariyah Internasional
– Dalam dominasi diktator kolonial, ulama menyepakati NKRI sebagai jalan strategis mempertahankan Islam dan negeri dari adu domba imperialisme. - Ulama Banten Terlibat Langsung dalam Pembentukan dan Pembangunan NKRI
– Dari Sultan Ageng Tirtayasa, KH. Tubagus Ahmad Chatib al-Bantani, hingga para jawara dan santri—mereka adalah mujahid yang meneteskan darah demi kemerdekaan. - Syafrudin Prawiranegara: Politisi Militan Banten, Penyelamat NKRI
– Saat Soekarno-Hatta ditangkap, Syafrudin menyelamatkan NKRI dengan membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).
– Tanpa pamrih. Tanpa pencitraan. Pahlawan sejati dari Banten.
🔥 Empat Ciri Utama Militansi Nasionalisme Sejati
- Cinta Allah, Rasul dan Islam di Atas Segalanya
– Nasionalisme sejati bukan cinta tanah kosong. Tapi cinta atas amanah Allah di atasnya. - Berjuang dengan Jiwa, Raga, dan Finansial Sendiri
– Jangan andalkan APBD, CSR oligarki, atau proposal pencitraan. Militansi lahir dari kemandirian seperti para ulama dahulu. - Komitmen pada Amal Jama’i, Bukan Aksi Serabutan
– Perjuangan ini kolektif. Visi bersama rakyat Banten:
📌 Menjaga syariat
📌 Mengusir penjajahan gaya baru
📌 Memakmurkan tanah oleh anak negeri - Tulus Fokus Memberi dan Berkontribusi Tanpa Tapi
– Tak perlu jabatan atau panggung.
– Cukup keberanian dan tekad untuk tidak menjual tanah leluhur ke cukong dan taipan.
⚔ Saatnya Bergerak! Usir Oligarki Penjajah Cina dari Tanah Banten
Tak ada pilihan lain.
Jika Banten dibiarkan dikuasai industri asing, maka rakyat hanya akan jadi budak di tanah sendiri.
“Barangsiapa tidak peduli terhadap urusan umat Islam, maka dia bukan bagian dari mereka.”
(HR. Thabrani)
Jika ulama, politisi, jawara, dan rakyat Banten bersatu…
Maka akan lahir kembali generasi seperti Syafrudin, Sultan Ageng, dan para pejuang sejati.
✊ Rakyat Banten… Bangkitlah!
🔺 Kembalilah menjadi rakyat yang tak takut mati karena mencintai Allah.
🔺 Kembalilah menjadi bangsa yang tak bisa dibeli karena sudah lunas oleh iman.
🔺 Kembalilah menjadi penjaga benteng barat NKRI — dari rongrongan Cina, korporasi rakus, dan politik boneka.
“Rakyat Banten bukan hanya pewaris sejarah, tapi penjaga masa depan bangsa.”
Barokallah fiikum
KH. Hafidin –Ssebagai Panglima Lapangan
Baca Juga: