
Coach Hafidin | 0812-8927-8201
Sebuah Refleksi Tentang Cinta, Ibadah, dan Realitas Lelaki
🖋️ Oleh: Coach Hafidin
🗣️ “Saya bertemu lelaki yang mengajak menikah, tapi saya tidak melihat kepemimpinan dalam dirinya…”
Kalimat ini terdengar sederhana, namun menyimpan luka sekaligus kekuatan.
Ia diucapkan oleh seorang perempuan yang dalam hatinya menyimpan satu cita-cita suci: ingin menjadi istri yang hanya melayani suami dan fokus ibadah kepada Allah.
🌍 Dalam dunia yang kian gaduh oleh tuntutan duniawi, cita-cita seperti itu adalah langka. Bahkan di antara perempuan yang baik-baik sekalipun, tak semua memiliki harapan hidup sesederhana dan setinggi itu.
Namun, realitas memang tak selalu sesuai harapan.
Lelaki yang datang tidak membawa jiwa pemimpin. Ia bahkan ingin perempuan menjadi motor ekonomi rumah tangga.
❗ Bukan haram. Tapi jauh dari fitrah.
💡 Menikah sebagai Wasilah Ibadah, Bukan Wujud Fantasi
Saat seorang perempuan mengeluhkan bahwa ia sulit menghilangkan rasa dimanfaatkan oleh lelaki,
pertanyaannya bukan lagi tentang lelaki itu, tapi tentang kenapa rasa itu tumbuh?
📌 Mungkin karena ia berharap cinta.
📌 Mungkin karena ia menginginkan pengayoman.
📌 Mungkin karena ia telah lama menyusun harapan ideal tentang “suami yang qowwam, pemimpin sejati, yang membiarkan istri hanya menjadi makmum dalam rumah tangga.”
Namun ketika realitas datang dalam rupa yang berbeda, ia gelisah.
📖 Maka dalam dialog tersebut, muncul jawaban tajam nan menenangkan:
“Ini fasilitas ibadah dari Allah Ta’ala.”
Terkadang Allah tidak memberikan apa yang kita harapkan,
tapi apa yang kita butuhkan untuk tumbuh.
🔁 Seorang lelaki yang tidak sempurna bisa jadi adalah wasilah ibadah terbesar bagi perempuan yang sudah lama ingin dekat kepada-Nya.
Bisa jadi, bukan rumah tangga yang sakinah dulu yang Allah beri,
tapi latihan panjang menjadi hamba yang ridha pada segala takdir.
🌫️ Ketika Cita-Cita Mulia Menjadi Fatamorgana
“Berharap bisa jadi istri yang hanya melayani suami dan fokus ibadah…”
Lalu dijawab:
“Ini fatamorgana.”
Jawaban itu bukan menghancurkan harapan,
tapi menegaskan bahwa yang mulia belum tentu nyata dalam dunia fana.
📌 Bisa jadi itu hanya cita-cita tanpa kesiapan.
📌 Bisa jadi itu hanya keinginan tanpa strategi.
Karena dunia ini bukan surga.
💠 Di dunia, kita tidak diminta hidup dalam skenario ideal, tapi dalam ketaatan pada kenyataan.
👩⚖️ Kadang, Perempuan Lebih Qowwam dari Lelaki
Ini bukan pembelaan untuk para wanita.
Ini fakta sosial yang makin kasat mata.
⛔ Di saat sebagian lelaki hanya sibuk mengejar syahwat,
⛔ Di saat banyak suami merasa menjadi imam hanya karena gender,
✅ Muncul gelombang perempuan yang lebih disiplin dalam ibadah, lebih jernih dalam berpikir, lebih lembut dalam memimpin.
Bahkan ada perempuan yang rela menikah bukan karena cinta pada lelaki itu,
tapi karena ingin beribadah melalui pernikahan.
Dan tetap bertahan bukan karena suaminya layak,
tapi karena Tuhannya Maha Layak untuk ditaati.
🔚 Penutup: Yang Dibutuhkan Bukan Lelaki Sempurna, Tapi Jalan Menuju Allah
🚫 Jangan kejar suami ideal.
✅ Kejar Allah, dan bersedialah Allah hadirkan lelaki yang akan jadi alatmu mendekat kepada-Nya.
Jika yang datang bukan pemimpin sejati,
maka boleh jadi, engkaulah yang ditakdirkan menjadi pemimpin dalam ibadah, bukan dalam ego.
Dan itu bukan kehinaan, tapi kemuliaan langka yang hanya Allah hadiahkan pada perempuan pilihan.
🧕 Untuk para wanita yang kecewa pada realitas lelaki:
Mungkin bukan lelaki itu yang lemah.
Mungkin Allah sedang ingin engkau yang kuat.
👳 Untuk para lelaki yang merasa sudah siap menikah atau berpoligami:
Jangan hanya membawa syahwat.
Bawalah jiwa Qowwamah.
Karena wanita shalihah tak butuh pelengkap hidup, tapi butuh pemimpin menuju surga.
📚 Jika artikel ini menyentuh hatimu, maka bersiaplah untuk belajar lebih dalam.
Private Mentoring Poligami (PMP) bukan hanya untuk laki-laki.
Tapi juga untuk perempuan yang ingin hidup sebagai istri yang sadar arah, ridha takdir, dan siap beribadah dalam realitas rumah tangga apa pun bentuknya.
👤 Coach Hafidin
📆 25 tahun poligami
👩👩👧👦 4 istri, 26 anak
🧠 Mentor para lelaki yang ingin benar-benar memimpin, dan perempuan yang ingin benar-benar bertumbuh
Barokallah fiikum
Coach Hafidin – Mentor Poligami Expert
Baca Juga: