HomeBlogRumah TanggaTarget Hanya Satu Istri Seumur Hidup:

Target Hanya Satu Istri Seumur Hidup:

Target Hanya Satu Istri Seumur Hidup:

Coach Hafidin | 0812-8927-8201

Sikap Menyelisihi Sunnah Lelaki Agung Sepanjang Peradaban

📌 Di tengah arus modernitas dan glorifikasi cinta monogami sehidup-semati, ada satu kalimat yang sering dilontarkan dengan bangga:

“Saya cukup satu istri saja, itu sudah luar biasa.”

💬 Kedengarannya romantis.
Tapi jika ditelusuri dengan kaca mata sirah, fiqh, dan sejarah peradaban, justru keyakinan semacam ini menyelisihi jejak para lelaki agung, para nabi, dan tokoh peradaban Islam yang sesungguhnya.

1️⃣ Sunnah Lelaki Beradab Sepanjang Zaman:

Tidak Membatasi Diri pada Satu Istri

📖 Dalam sejarah para nabi dan sahabat, hampir tidak ada yang menetapkan “target satu istri saja.” Bahkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri hidup dalam rumah tangga multiistri sebagai bagian dari risalah beliau.

“Sungguh telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik…”
(QS. Al-Ahzab: 21)

❓ Apakah beliau menikahi lebih dari satu karena nafsu?
Tentu tidak. Ulama seperti Imam al-Qadhi ‘Iyadh menjelaskan dalam as-Syifa:

“Pernikahan Nabi adalah wahyu dan strategi dakwah. Menikah dengan banyak istri justru menunjukkan kedalaman misi, bukan kedangkalan syahwat.”

2️⃣ Para Sahabat Mulia Menjalani Poligami

Sebagai Jalan Kemuliaan, Bukan Sekadar Keinginan

🌿 Abdurrahman bin Auf, Ali bin Abi Thalib, Utsman bin Affan, hingga Umar bin Khattab—semua menjalani poligami. Dan tidak satu pun riwayat menyebut mereka malu, apalagi menyesali.

🕌 Mereka justru memimpin keluarga besar dengan tanggung jawab, spiritualitas, dan visi peradaban.

Ibnul Qayyim dalam Tuhfatul Wadud menjelaskan:
“Poligami adalah kebijaksanaan syariat Islam dalam membangun populasi kuat, memperluas ukhuwah, dan menjaga fitrah lelaki.”

3️⃣ Menargetkan Satu Istri Bukan Sunnah,

Tapi Konstruksi Budaya Modernis

⚠️ Budaya Barat pasca abad ke-18 menanamkan narasi bahwa “kesetiaan = satu istri seumur hidup.”
Padahal, dalam Islam, kesetiaan bukan dibatasi oleh jumlah, tapi oleh keadilan dan tanggung jawab.

Syekh Yusuf al-Qaradawi berkata dalam Fatawa Mu’ashirah:
“Membatasi poligami secara mutlak adalah bentuk penolakan terhadap syariat.
Karena Islam tidak pernah memerintahkan satu istri, tapi membuka pintu hingga empat dengan batasan adil.”

🎯 Jadi, menjadikan “satu istri sebagai tujuan hidup” bukan sikap bijak, tapi pengerdilan potensi lelaki beriman.

4️⃣ Lelaki Agung Tidak Membatasi Potensi Cintanya

❤️ Cinta itu berkembang, dan pernikahan dalam Islam adalah jalan ibadah, bukan sekadar hubungan perasaan.

Lelaki Qowwam yang matang tahu bahwa:

  • 🤝 Membangun cinta bisa lebih dari satu,
  • 🧕 Mendidik perempuan-perempuan mulia adalah jihad,
  • 🔄 Menambah istri adalah strategi sosial, bukan kekeliruan moral.

5️⃣ Target Poligami = Target Peradaban

🌍 Lelaki yang ingin berkontribusi besar untuk umat:

  • Harus punya visi membina lebih banyak perempuan shalihah,
  • Membentuk generasi anak-anak unggul lebih banyak,
  • Menyebar keberkahan melalui tanggung jawab rumah tangga berlapis.

Coach Hafidin menyatakan:
“Poligami bukan soal nambah istri, tapi nambah kontribusi dan energi perubahan.
Target satu istri bukan bukti kehebatan, tapi seringkali tanda ketakutan dan kelemahan yang dibungkus kata bijak.”

🏁 Penutup: Kembalilah pada Sunnah Lelaki Agung

🙏 Jika Anda merasa cukup dengan satu istri, silakan.
Tapi jangan bangga berlebihan, seolah itu standar kemuliaan.

✅ Karena Rasulullah tidak menetapkan satu.
✅ Para sahabat tidak membatasi diri.
✅ Dan syariat tidak mengurung, tapi melapangkan.

“Barangsiapa membenci sunnahku, maka ia bukan termasuk golonganku.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Coach Hafidin
🧔 Target satu istri bukan sunnah,
Tapi seringkali bentuk penyimpangan dari peta agung para lelaki peradaban.
💪 Lelaki besar tidak membatasi ibadahnya,
Tapi membesarkan kemampuannya untuk menanggung amanah lebih banyak lagi.

Barokallah fiikum
Coach Hafidin – Mentor Poligami Expert


Baca Juga: