
By Coach Hafidin |Β 0812-8927-8201
π§ Menerima keputusan suami untuk berpoligami tidak hanya melibatkan istri pertama, tetapi juga keluarga besarβterutama ibu kandung. Reaksi ibu terhadap poligami bisa sangat beragam, mulai dari penerimaan penuh hingga penolakan keras.
Penolakan ibu biasanya didasarkan pada faktor emosional, sosial, dan budaya yang perlu dipahami secara mendalam agar bisa diubah menjadi penerimaan yang lebih baik.
π§ Critical thinking adalah pendekatan yang tepat untuk menilai dan merumuskan cara terbaik mengubah penolakan ibu menjadi penerimaan yang lebih konstruktif dan mendukung. Pendekatan ini melibatkan:
- Pemahaman mendalam terhadap sumber penolakan
- Motif di balik reaksi
- Cara mengatasi dengan tetap menghormati perspektif ibu
π Langkah-Langkah Berbasis Critical Thinking
1οΈβ£ Memahami Sumber Penolakan Ibu Kandung
πΈ Kekhawatiran akan kesejahteraan anak
Ibu merasa poligami bisa memicu ketidakstabilan keluarga dan mengurangi perhatian suami pada keluarga inti.
πΈ Kekhawatiran tentang keadilan dan emosi
Ibu takut suami tidak mampu adil membagi perhatian, waktu, dan nafkah.
πΈ Norma sosial dan budaya
Di banyak masyarakat, poligami dianggap tabu atau tidak sesuai nilai.
πΈ Trauma atau pengalaman pribadi
Ibu bisa trauma karena pengalaman pribadi atau melihat poligami yang gagal.
β Pertanyaan refleksi:
- Apa alasan utama ibu menolak poligami?
- Apakah karena ketakutan akan ketidakadilan atau nilai sosial?
- Adakah pengalaman pribadi yang membentuk pandangannya?
π Memahami alasan ini akan membantu merumuskan pendekatan yang lebih bijaksana.
2οΈβ£ Memberikan Perspektif Rasional tentang Poligami
Setelah tahu alasannya, beri penjelasan rasional dan informatif. Tekankan bahwa poligami bukan sekadar menambah istri, tapi tanggung jawab besar.
π¬ Jelaskan:
Poligami butuh keadilan, keseimbangan, dan komitmen tinggi dari suami. Ini bisa memberi rasa aman bagi ibu dan menurunkan kecemasan.
β Pertanyaan refleksi:
- Apakah suami sudah menjelaskan alasan dan niat baiknya?
- Apakah ada rencana menjaga kesejahteraan keluarga, termasuk ibu?
- Apakah ibu tahu bahwa poligami dalam agama bisa punya tujuan sosial dan spiritual?
β Penjelasan yang baik akan membantu ibu melihat poligami secara lebih objektif.
3οΈβ£ Empati dan Penghargaan terhadap Perasaan Ibu
π· Setiap perubahan besar, apalagi poligami, memicu beragam emosi. Empati adalah kunci. Dengarkan ibu tanpa buru-buru mengubah pandangannya.
Berikan ruang untuk mengungkapkan perasaan tanpa disalahkan.
β Pertanyaan refleksi:
- Sudahkah saya mendengar dengan empati?
- Apakah saya memberi ruang ibu untuk bicara tanpa merasa dihakimi?
- Apakah saya menyampaikan bahwa keputusan ini bukan untuk mengecilkan nilai ibu, tapi bagian dari perjalanan spiritual keluarga?
π«Ά Empati dan penghargaan akan membantu mengatasi ketegangan secara perlahan dan damai.
Barokallah fiikum
Coach Hafidin β Mentor Poligami Expert
Baca Juga: